Sistem manufaktur adalah serangkaian proses dan teknologi yang diotomatiskan untuk mengubah bahan baku menjadi produk jadi. Siklusnya mencakup perencanaan, pengadaan bahan, proses produksi, pengendalian kualitas, hingga distribusi.
Sistem ini bekerja sesuai aturan tertentu untuk mengubah sumber daya (material, modal, tenaga kerja, energi, dan keterampilan) menjadi produk (barang atau jasa) yang siap dijual. Fungsinya adalah membantu perencanaan dan pengelolaan aliran produksi.
Pentingnya sistem manufaktur dapat membantu perusahaan dalam merespons permintaan pelanggan dengan cepat dan tetap menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, dalam artikel ini, kami akan membahas secara lengkap mengenai sistem manufaktur beserta fungsi dan manfaatnya!
Apa itu Sistem Manufaktur?
Sistem manufaktur adalah metode mengubah bahan mentah menjadi produk jadi melalui serangkaian proses produksi yang terencana dan terorganisir. Tujuan utama sistem manufaktur adalah untuk mencapai efisiensi, kualitas produk yang baik, serta pemenuhan permintaan pelanggan.
Proses produksi dalam industri manufaktur ini melibatkan berbagai langkah, mulai dari perencanaan produksi, pengadaan bahan baku, pengendalian kualitas, perakitan, hingga pengiriman produk ke pasar.
Dalam sistem manufaktur, perusahaan merencanakan dan mengelola aliran produksi secara cermat, termasuk pemilihan teknologi,mengatur fasilitas produksi, alokasi sumber daya, dan integrasi antara berbagai departemen seperti produksi, logistik, dan keuangan. Dengan sistem manufaktur yang efektif, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya produksi, dan meningkatkan daya saing di pasar.
Fungsi Sistem Manufaktur
Secara umum fungsi aplikasi manufaktur melibatkan serangkaian tugas dan tanggung jawab yang penting dalam menjalankan operasi produksi perusahaan. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari sistem manufaktur:
1. Perencanaan dan pengendalian produksi
Sistem ini bertanggung jawab dalam merencanakan kegiatan produksi secara keseluruhan. Hal tersebut melibatkan penentuan jadwal produksi, alokasi sumber daya, penentuan prioritas, hingga pengawasan terhadap jalannya produksi.
Dalam hal ini, penggunaan software PPIC yang memastikan bahwa produksi berjalan sesuai dengan rencana, serta meminimalkan waktu tunggu dan downtime.
2. Pengorganisasian dan koordinasi
Penerapan sistem manufaktur membantu mengorganisasi dan mengkoordinasikan berbagai aspek produksi, termasuk pengaturan fasilitas, penugasan tenaga kerja, hingga pengelolaan persediaan.
Hal ini memastikan bahwa semua departemen dan bagian terkait bekerja secara sinergis untuk mencapai tujuan produksi yang telah ditetapkan.
3. Pengendalian kualitas
Sistem manufaktur memantau dan menilai kualitas produk di seluruh proses produksi, dari bahan baku hingga produk jadi. Selain itu, sistem ini melakukan penanganan cacat produk untuk memastikan produk yang dikirimkan kepada pelanggan memiliki kualitas yang baik.
Jika Anda tertarik merasakan langsung fungsi sistem manufaktur untuk pabrik Anda segera daftarkan demo gratis sistem nya tanpa dipungut biaya dengan klik gambar dibawah ini.
Manfaat Sistem Manufaktur untuk Perusahaan
Penerapan sistem manufaktur yang efektif memiliki sejumlah manfaat penting bagi perusahaan dalam menjalankan operasi produksi. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat perusahaan peroleh dari sistem ini:
1. Meningkatkan efisiensi produksi
Dengan adanya perencanaan produksi yang baik dengan pengolahan dan pengendalian yang ketat, perusahaan dapat menghindari pemborosan.
Sistem secara maksimal mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan waktu siklus produksi. Proses tersebut akan meningkatkan produktivitas, peningkatan output, dan pengurangan waktu tunggu yang tidak perlu.
2. Meningkatkan kualitas produksi
Penerapan sistem ini dapat membantu melakukan pengendalian kualitas yang ketat di setiap tahap produksi. Dengan begitu, perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengatasi masalah kualitas dengan cepat.
Selain itu, penggunaan teknik dan metode pengendalian kualitas yang tepat, seperti Six Sigma atau Total Quality Management (TQM) serta dukungan work order yang jelas, dapat membantu dalam mengurangi cacat produk dan meningkatkan kepatuhan terhadap standar kualitas.
3. Mengurangi biaya produksi
Dengan menggunakan pendekatan yang efisien dan mengurangi pemborosan, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan bahan baku, tenaga kerja, dan fasilitas produksi.
Production planning software juga membantu perusahaan dalam menyusun jadwal produksi. Misalnya, dengan mengimplementasikan metode lean manufacturing, perusahaan dapat mengidentifikasi dan menghilangkan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah kepada produk.
Klasifikasi Berdasarkan Tipe Produksi
Tipe produksi dalam sistem manufaktur mengacu pada strategi yang digunakan oleh perusahaan untuk memenuhi permintaan pelanggan. Berikut adalah beberapa jenis sistem manufaktur berdasarkan tipe produksi:
1. Make to stock (MTS)
Pada sistem ini, perusahaan memproduksi barang terlebih dahulu sebelum ada permintaan dari pelanggan. Produk akan disimpan dalam gudang dan siap dikirim saat ada pesanan. Cocok untuk produk dengan permintaan stabil, seperti barang kebutuhan sehari-hari.
Keuntungannya adalah waktu pengiriman yang cepat, tetapi perusahaan harus mengelola inventaris dengan cermat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok.
2. Assemble to order (ATO)
Pada tipe ini, perusahaan menyiapkan komponen produk terlebih dahulu, lalu merakitnya sesuai permintaan pelanggan. Strategi ini cocok untuk produk dengan banyak variasi, seperti komputer atau kendaraan.
ATO menggabungkan efisiensi produksi massal dengan fleksibilitas kustomisasi. Tantangannya adalah memastikan semua komponen tersedia tepat waktu untuk proses perakitan.
3. Make to order (MTO)
Perusahaan memulai produksi hanya setelah menerima pesanan dari pelanggan. Perusahaan memproduksi produk sesuai spesifikasi yang diinginkan pelanggan, termasuk ukuran, warna, atau fitur tertentu.
Pendekatan ini memberikan fleksibilitas tinggi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Proses ini memakan waktu lebih lama karena tim produksi harus menunggu pesanan diterima, dan biayanya biasanya lebih tinggi.
4. Engineering to order (ETO)
Produk dirancang dan diproduksi sepenuhnya berdasarkan spesifikasi unik dari pelanggan. Jenis produksi ini banyak diaplikasikan pada proyek kompleks berskala besar, seperti pembuatan mesin industri atau konstruksi khusus.
Prosesnya melibatkan fase desain, rekayasa, dan produksi yang erat dengan pelanggan. ETO membutuhkan kolaborasi tinggi dan keahlian teknis mendalam.
Klasifikasi Berdasarkan Aliran Proses
Selain berdasarkan tipe produksi, sistem informasi manufaktur juga dapat dibedakan berdasarkan aliran proses yang terjadi dalam produksi. Pemilihan sistem yang tepat akan sangat bergantung pada karakteristik produk, permintaan pasar, dan kebutuhan pelanggan. Berikut adalah tiga jenis sistem manufaktur berdasarkan aliran proses:
1. Fixed site (Produksi lokasi tetap)
Sistem ini menempatkan seluruh proses produksi di satu lokasi tetap. Produk tetap di tempat, sementara tenaga kerja, peralatan, dan bahan bergerak menuju lokasi tersebut.
Perusahaan biasanya menggunakan metode ini untuk memproduksi produk besar dan kompleks, seperti kapal atau pesawat. Kelebihannya adalah efisiensi penggunaan fasilitas tetap.
2. Job shop sistem manufaktur
Jenis ini melayani produksi berdasarkan pesanan spesifik yang memiliki karakteristik unik. Setiap produk melewati jalur proses yang berbeda, sesuai kebutuhannya. Cocok untuk produksi kecil dengan variasi tinggi, seperti percetakan khusus atau bengkel mesin. Job shop sangat fleksibel namun memiliki tantangan dalam penjadwalan dan efisiensi waktu.
3. Flow shop
Flow shop mengandalkan aliran produksi yang terstruktur dan berurutan di setiap stasiun kerja. Produk bergerak dari satu proses ke proses lain secara linear. Cocok untuk produksi massal seperti makanan dan minuman. Sistem ini memungkinkan kecepatan tinggi dan efisiensi sumber daya, meskipun kurang fleksibel terhadap variasi produk.
Apa Saja Fitur Penting dalam Sistem Manufaktur?
Sistem manufaktur modern menghadirkan berbagai fitur canggih yang memperkuat efisiensi, akurasi, serta kendali proses produksi. Berikut adalah fitur utama yang umumnya terdapat dalam software manufaktur:
1. Bill of Materials Multi Level
Fitur ini memungkinkan perusahaan menyusun struktur produk secara detail hingga ke komponen terkecil. BOM multi level memungkinkan tim produksi menyusun rencana yang lebih tepat dan memastikan ketersediaan material tetap terjaga.
2. Manufacturing Planning Schedule
Fitur ini berfungsi untuk menyusun jadwal produksi agar sesuai dengan kapasitas dan kebutuhan pasar. Perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya serta mengurangi waktu tunggu produksi.
3. Work Order
Work order membantu mengatur instruksi kerja secara terstruktur untuk setiap lini produksi. Hal ini memudahkan monitoring proses produksi dan memastikan output sesuai rencana.
4. Material Requirements Planning
Fitur ini mendukung perencanaan kebutuhan bahan baku berdasarkan jadwal produksi. Dengan demikian, perusahaan dapat menghindari kelebihan stok atau kekurangan material.
5. Production and Maintenance Record
Sistem mencatat setiap aktivitas produksi dan pemeliharaan mesin secara real-time. Data historis ini penting untuk evaluasi performa dan mencegah downtime yang merugikan.
6. Multi Inventory Warehouse
Fitur ini memungkinkan pengelolaan persediaan di banyak gudang sekaligus. Perusahaan dapat mengontrol stok lebih efisien dan mendistribusikan bahan sesuai kebutuhan lokasi produksi.
7. Quality Control
Quality control berperan aktif memastikan hasil produksi memenuhi standar kualitas. Dengan kontrol kualitas otomatis, perusahaan dapat menekan risiko produk cacat.
8. Manufacturing Cost Actualization
Fitur ini menghitung biaya produksi aktual mulai dari bahan baku, tenaga kerja, hingga overhead. Informasi tersebut membantu perusahaan melakukan analisis profitabilitas secara lebih akurat.
Kesimpulan
Secara umum, sistem manufaktur yang efektif dapat meningkatkan efisiensi produksi, meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi biaya produksi. Hal ini membantu perusahaan dalam memenuhi tuntutan pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mencapai daya saing yang lebih baik.
Maka, untuk mempermudah pengelolaan produksi perusahaan dengan mudah, Anda dapat menggunakan sistem manufaktur seperti software manufaktur dari Total yang efisien dan terintegrasi.
Solusi ini memungkinkan integrasi penuh antara proses produksi, manajemen inventaris, perencanaan, hingga kontrol kualitas hanya dalam satu sistem. Dengan informasi yang akurat dan real-time, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat, sekaligus meningkatkan kolaborasi lintas departemen. Untuk mengetahui fitur lengkap lainnya, Anda dapat mengikuti demo gratisnya di sini.
FAQ Sistem Manufaktur
Sistem manufaktur adalah serangkaian proses dan teknologi yang digunakan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi. Sistem ini mencakup perencanaan produksi, pengendalian kualitas, pengelolaan sumber daya, dan distribusi produk. Tujuan utamanya adalah menghasilkan barang dengan efisiensi tinggi, biaya rendah, dan kualitas optimal.
Sistem manufaktur berfokus pada pengelolaan proses dan alur kerja untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi, sering kali mencakup teknologi dan otomatisasi. Sedangkan sistem produksi lebih luas, mencakup seluruh proses pembuatan barang termasuk perencanaan, pengendalian, dan logistik produksi.
Work Order (WO) atau Manufacturing Order (MO) adalah dokumen yang berisi instruksi untuk memproduksi sejumlah produk tertentu dalam jangka waktu tertentu. WO mencakup informasi seperti jumlah produksi, jadwal produksi, dan sumber daya yang dibutuhkan. Dokumen ini membantu dalam mengorganisir dan mengontrol proses produksi