Icon Total

Novita
Balasan dalam 1 menit

Novita
Tertarik cek fitur sistem kami?

Jadwalkan demo gratis via WhatsApp dengan tim kami
6281222849188
×

Novita

Active Now

Novita

Active Now

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit ut aliquam, purus sit

Sistem Roster Tambang: Mekanisme Cuti dan Jadwal Pekerja

Picture of Sophia Jauhara
sistem roster kerja

Sistem kerja roster adalah metode pengaturan jadwal kerja bagi sekelompok pekerja atau karyawan sesuai kebutuhan operasional. Sistem ini memungkinkan pekerja tambang untuk mendapat jadwal kerja terstruktur, mulai dari hari kerja, jam kerja, hingga waktu cuti. 

Tanpa penggunaan sistem roster kerja di tambang, perusahaan tambang akan menghadapi berbagai masalah. Salah satu masalahnya adalah pengaturan jadwal cuti bagi para pekerja tambang. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan tambang untuk dapat mengimplementasikan sistem roster yang terorganisir dengan baik. 

Salah satu solusi teknologi yang terbukti efektif untuk mendukung sistem kerja roster adalah software HRM . Software ini memungkinkan pembuatan, penyesuaian, dan pengelolaan jadwal kerja tambang secara otomatis untuk mengurangi risiko kesalahan manusia.

Perlu bukti? Kami mengundang Anda untuk hadir dalam demo gratis bersama tim ahli di sini. Anda juga bisa daftar konsultasi gratis pada banner berikut:

DemoGratis

Daftar Isi
     

    Apa itu Sistem Kerja Roster di Tambang?

    Sistem kerja roster adalah metode pengaturan jadwal kerja yang digunakan dalam industri pertambangan untuk memastikan distribusi jam kerja efektif dan efisien. Sistem ini juga berguna untuk mengatur jadwal kerja para pekerja tambang, termasuk jadwal shift, hari libur, dan mekanisme cuti.

    Dasar hukum untuk sistem roster kerja ada dalam Pasal 2 ayat (1) dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per-15/Men/VII/2005 tentang Waktu Kerja dan Istirahat pada Sektor Usaha Pertambangan Umum pada Daerah Operasi Tertentu (Permenakertrans No. Per-15/2005).

    Dalam jangka waktu maksimum 10 minggu berturut-turut, selanjutnya 2 minggu istirahat berturut-turut, pekerja boleh untuk bekerja hingga 12 jam per hari, dengan pengecualian waktu istirahat selama 1 jam. Aturan ini sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-15/2005.

    Penentuan waktu istirahat antara jam kerja lebih lanjut ada dalam UU perjanjian kerja seperti Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama, sesuai dengan ketentuan Pasal 79 ayat (2) huruf a Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo. Pasal 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-15/2005.

    Jenis-Jenis Sistem Roster Kerja di Tambang

    Sistem kerja roster adalah sistem yang umum digunakan di pertambangan. Setiap jenis sistem roster kerja memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu, serta mempengaruhi keseimbangan antara kebutuhan operasional, kesehatan pekerja, dan kepuasan kerja. Berikut adalah beberapa jenis sistem kerja roster yang sering perusahaan terapkan:

    1. Sistem roster kerja shift

    Sistem ini melibatkan pembagian waktu kerja menjadi yang berbeda, di mana setiap shift memiliki periode kerja yang ditetapkan. Pekerja kemudian ditempatkan dalam shift yang sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

    Biasanya, shift-shift ini terbagi menjadi beberapa waktu yaitu pagi, siang, dan malam, yang mungkin berlangsung selama 8 jam, 10 jam, atau 12 jam tergantung pada kebijakan perusahaan. Setelah periode kerja selesai, pekerja bergantian dengan pekerja dari shift berikutnya.

    Keuntungan dari sistem ini adalah operasional tambang dapat berjalan secara terus-menerus, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Hal ini memungkinkan pemanfaatan optimal dari peralatan dan sumber daya yang tersedia. 

    2. Rotasi system

    Selain sistem shift, rotasi sistem juga merupakan jenis sistem roster kerja di tambang yang umum digunakan. Dalam sistem ini, pekerja bergantian bekerja dalam jadwal yang telah ada, biasanya berdasarkan periode waktu tertentu seperti mingguan atau bulanan. Pekerja akan mengalami perubahan shift, tugas, atau lokasi kerja sesuai dengan pola rotasi yang telah ada sebelumnya.

    Selain itu, sistem rotasi juga dapat memberikan kesempatan pengembangan bagi para pekerja, serta meminimalkan kejenuhan yang dapat terjadi dalam pekerjaan yang monoton. Namun, perubahan rutin dalam shift, tugas, atau lokasi kerja juga dapat mempengaruhi keseimbangan kehidupan pribadi dan menuntut penyesuaian dari pekerja.

    3. Sistem on-call

    Sistem ini dikenal sebagai jaga siaga, merupakan jenis sistem roster kerja di mana pekerja siap siaga untuk merespon kebutuhan darurat atau situasi tak terduga yang mungkin terjadi di tambang. Dalam sistem on-call, pekerja bertugas untuk bersedia kerja di luar jadwal normal untuk menjawab panggilan darurat atau tugas tertentu.

    Umumnya sistem on-call berguna untuk mengatasi kebutuhan tambang yang memerlukan respons segera di luar jam kerja normal. Contoh situasi yang mungkin memerlukan pekerja yang berjaga adalah kegagalan peralatan yang mengganggu produksi dan keadaan darurat seperti kebakaran atau kecelakaan.

    Fungsi Sistem Kerja Roster Tambang

    sistem kerja di tambang

    Sistem kerja roster tambang berfungsi untuk mengatur jadwal kerja dan istirahat karyawan secara terstruktur guna mendukung kelancaran operasional tambang. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menjaga produktivitas tanpa mengabaikan kesehatan dan keselamatan tenaga kerja. Rotasi kerja yang seimbang membantu mengurangi kelelahan, mencegah kekosongan tenaga kerja, serta mempermudah pengelolaan shift.

    Berikut beberapa fungsi utama dari sistem kerja roster tambang:

    1. Pengelolaan jadwal yang efisien

    Aplikasi roster membantu perusahaan dalam mengatur jadwal kerja karyawan secara efisien. Selain itu, sistem ini, perusahaan dapat dengan mudah melihat ketersediaan karyawan, mengatur shift kerja, dan menghindari kekosongan atau kelebihan tenaga kerja. Misalnya, jika terdapat lonjakan permintaan pada periode tertentu, perusahaan dapat dengan cepat menambah jumlah karyawan atau mengatur lebih banyak shift kerja.

    Sebaliknya, jika ada periode dengan permintaan yang lebih rendah, perusahaan dapat mengurangi jumlah shift atau penugasan karyawan yang mendatang. Dengan mengelola jadwal secara efisien, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya manusia dan mengurangi biaya terkait dengan kelebihan tenaga kerja atau kekurangan karyawan.

    2. Pemenuhan kebutuhan operasional

    Software kerja roster memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan jadwal kerja dengan kebutuhan operasional. Manajer dapat mempertimbangkan tingkat keahlian, pengalaman, atau persyaratan khusus dalam menempatkan karyawan pada posisi yang tepat. Misalnya, di sektor layanan pelanggan, perusahaan dapat mengatur jadwal untuk memiliki jumlah karyawan mencukupi selama jam sibuk dengan mengalokasikan karyawan.

    Dengan melakukan penempatan yang tepat, perusahaan dapat memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab  karyawan dapat terpenuhi dengan baik, meningkatkan operasional. Selain itu, sistem ini memberikan layanan yang baik kepada pelanggan atas kinerja yang telah ada pada seluruh departemen pada posisi yang ada pada suatu perusahaan.

    3. Meningkatkan produktivitas

    Sistem kerja roster yang efektif dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan. Dengan jadwal kerja yang terstruktur, karyawan memiliki pemahaman yang jelas tentang kapan mereka terperintahkan bekerja dan tugas yang harus terselesaikan. Oleh karena itu, dapat mengurangi kebingungan dan meningkatkan fokus serta efisiensi dalam pekerjaan. 

    Selain itu, sistem roster kerja di tambang dapat memperhitungkan kebutuhan istirahat dan waktu yang tepat antara shift kerja, sehingga karyawan memiliki kesempatan untuk pulih dan tetap bugar. Karyawan yang merasa terorganisir dan dapat mengatur waktu dengan baik cenderung lebih produktif dan efektif dalam melaksanakan tugas rutin karyawan.

    Alasan Perusahaan Wajib Menerapkan Sistem Kerja Roster Tambang

    Penerapan sistem kerja roster sangat penting bagi perusahaan tambang karena sifat operasionalnya yang berlangsung terus-menerus dan sering berada di lokasi terpencil. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menjaga kesinambungan operasional selama 24 jam tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan karyawan. Jadwal kerja yang bergilir juga membantu menciptakan ritme kerja yang teratur dan meminimalkan risiko kelelahan akibat jam kerja yang panjang.

    Selain itu, sistem roster memungkinkan perusahaan mengelola tenaga kerja secara lebih efisien, termasuk dalam perencanaan cuti dan pergantian shift. Hal ini berdampak positif terhadap produktivitas, mengurangi potensi konflik jadwal, dan menciptakan keseimbangan kerja dan kehidupan pribadi bagi karyawan. Dengan kata lain, sistem roster bukan hanya solusi operasional, tetapi juga strategi penting untuk menjaga kesejahteraan dan loyalitas karyawan.

    Hambatan dalam Implementasi Sistem Kerja Roster Tambang

    Meskipun sistem kerja roster menawarkan solusi efisiensi operasional, implementasinya di dunia pertambangan tidak lepas dari sejumlah tantangan, antara lain:

    1. Ketidakcocokan dengan Kebutuhan Operasional

    Setiap tambang memiliki karakteristik operasi yang unik. Roster standar terkadang tidak sesuai dengan intensitas kerja yang berubah-ubah, sehingga menurunkan produktivitas dan mengganggu kontinuitas produksi.

    2. Kelelahan dan Risiko Kesehatan Pekerja

    Durasi kerja panjang dalam roster membuat pekerja berisiko mengalami kelelahan fisik dan mental. Ini tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga meningkatkan potensi kecelakaan kerja di lokasi tambang.

    3. Kesulitan dalam Manajemen SDM

    Mengatur jadwal ratusan hingga ribuan karyawan dalam siklus kerja dan cuti yang ketat membutuhkan sistem manajemen SDM yang canggih. Tanpa dukungan teknologi, pengelolaan roster bisa menjadi sangat kompleks.

    4. Biaya Logistik dan Akomodasi

    Sistem roster mengharuskan perusahaan menyediakan fasilitas akomodasi, transportasi, dan logistik tambahan untuk mendukung rotasi pekerja. Ini dapat menambah beban biaya operasional secara signifikan.

    5. Ketidakpuasan Karyawan terhadap Mekanisme Cuti

    Tidak semua karyawan merasa puas dengan pola cuti yang ditetapkan. Perbedaan preferensi individu bisa menimbulkan ketegangan internal dan menurunkan tingkat retensi karyawan di tambang.

    6. Ketergantungan pada Teknologi

    Implementasi roster yang efektif mengandalkan perangkat lunak manajemen yang akurat. Keterbatasan dalam adopsi atau penggunaan sistem ini bisa menyebabkan kesalahan jadwal dan menimbulkan ketidakstabilan operasional.

    Kelebihan dan Kekurangan Sistem Roster Kerja Tambang

    roster kerja tambang

    Sistem roster kerja di industri tambang memegang peranan penting dalam mengatur keseimbangan antara jam kerja dan waktu istirahat bagi para pekerja. Efektivitas dan efisiensi sistem ini berpengaruh langsung pada produktivitas, kesejahteraan, serta keselamatan pekerja. Namun, seperti halnya sistem lainnya, roster kerja tambang juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipahami.

    Kelebihan Kekurangan
    • Meningkatkan Produktivitas: Roster kerja yang terstruktur memungkinkan operasional tambang berjalan lebih lancar, dengan pekerja lebih fokus dan tidak cepat lelah.
    • Mengoptimalkan waktu istirahat: Dengan penjadwalan yang tepat, pekerja dapat menikmati waktu istirahat yang cukup, meningkatkan pemulihan fisik dan mental untuk bekerja dengan lebih baik.
    • Meningkatkan kesejahteraan pekerja: Pengaturan jam kerja yang lebih efisien dapat mengurangi risiko kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan akibat kelelahan.
    • Mudah untuk menjaga ketersediaan tenaga kerja: Sistem roster memastikan ada cukup banyak pekerja yang siap bekerja, sehingga operasional tambang tidak terganggu.
    • Meningkatkan kepuasan karyawan: Roster yang adil dan konsisten memberi pekerja kepastian mengenai waktu libur dan waktu bekerja, yang berkontribusi pada kepuasan kerja.
    • Potensi terjadinya burnout: Meskipun ada waktu istirahat, beberapa pekerja mungkin merasa kelelahan akibat jam kerja yang panjang atau tidak teratur.
    • Pengaruh terhadap kehidupan karyawan: Sistem kerja dengan shift atau penjadwalan yang tidak fleksibel dapat mengganggu kehidupan sosial dan keluarga pekerja.
    • Risiko kesehatan: Pekerjaan yang mengharuskan pekerja berada di lokasi tambang dalam waktu lama dapat menambah resiko terpapar lingkungan yang tidak sehat.
    • Kesulitan dalam manajemen cuti: Ketidakjelasan dalam penjadwalan cuti seringkali membuat pekerja merasa kesulitan untuk merencanakan liburan atau waktu bersama keluarga.
    • Memerlukan pengawasan ketat: Sistem roster yang rumit memerlukan pemantauan yang cermat agar tidak terjadi kekurangan tenaga kerja pada waktu tertentu, yang dapat mengganggu operasional.

    Untuk mempermudah merancang sistem kerja roster pada industri tambang, menggunakan teknologi modern seperti aplikasi HRM dapat menjadi salah satu solusi. Silakan coba demo gratis software HRM Total dengan klik gambar di bawah ini!

    HRM

    Cara Menghitung Jam Kerja dengan Menggunakan Sistem Roster Tambang

    Dalam industri pertambangan, sistem roster menjadi kunci utama untuk memastikan efisiensi operasional sekaligus menjaga keseimbangan kerja-karyawan. Sistem ini membagi waktu kerja dan cuti dalam periode tertentu, seperti 4 minggu kerja diikuti 2 minggu cuti (4:2). Untuk menghitung jam kerja berdasarkan roster, perlu pemahaman struktur rotasi dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.

    Langkah-langkah Menghitung Jam Kerja dengan Sistem Roster:

    1. Tentukan pola roster yang digunakan

    Misalnya, jika menggunakan sistem 4:2 (4 minggu kerja, 2 minggu libur), maka karyawan akan bekerja selama 4 minggu penuh sebelum mendapatkan 2 minggu cuti.

    sistem roster kerja

    2. Hitung jumlah hari kerja dalam satu siklus hari kerja

    sistem roster kerja

    3. Hitung jam kerja harian sesuai ketentuan umum

    Standar jam kerja di Indonesia adalah 8 jam per hari untuk 5 hari kerja, atau 7 jam per hari untuk 6 hari kerja. Dalam sektor pertambangan, penyesuaian dapat dilakukan sesuai dengan izin dari instansi ketenagakerjaan.

    4. Rumus menghitung total jam kerja dalam satu siklus

    Rumus:

    sistem roster kerja tambang

    Contoh: Jika karyawan bekerja 12 jam per hari (karena banyak tambang menerapkan shift panjang)

    sistem roster kerja tambang

    Perhitungkan Waktu Istirahat dan Cuti Biasanya, waktu istirahat sudah diperhitungkan dalam jam kerja harian. Pastikan cuti dalam sistem roster dihitung secara terpisah dan tidak mengurangi total jam kerja efektif.

    Tips Mengoptimalkan Sistem Roster Kerja Tambang

    sistem roster kerja tambang

    Dalam merancang dan mengimplementasikan sistem roster kerja di tambang, terdapat beberapa faktor yang perlu perusahaan pertimbangkan. Seperti kebutuhan operasional, kesehatan dan keamanan, keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi, kebijakan ketenagakerjaan dan juga regulasi. Beberapa faktor penting yang perlu perusahaan perhatikan adalah sebagai berikut:

    1. Kebutuhan operasional: Roster kerja harus sesuai dengan kebutuhan operasional tambang. Hal ini meliputi jumlah pekerja yang perusahaan butuhkan setiap shift, penjadwalan untuk memastikan ketersediaan tenaga kerja yang cukup, dan juga pemenuhan persyaratan produksi.
    2. Kesehatan dan keamanan: Jadwal kerja harus memastikan bahwa pekerja tidak mengalami kelelahan yang berlebihan, serta memberikan waktu istirahat yang cukup antara shift. Pekerjaan di tambang juga dapat melibatkan risiko tinggi, oleh karena itu, perlunya rotasi shift yang sesuai untuk menghindari kejenuhan dan meminimalkan risiko kecelakaan.
    3. Keseimbangan kehidupan kerja dan pribadi: Kerja sistem roster yang baik harus mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan kerja dan kehidupan pribadi para pekerja. Memberikan waktu yang memadai untuk istirahat penting agar pekerja dapat memulihkan energi dan menjaga kesehatan mental.
    4. Kebijakan ketenagakerjaan dan regulasi: Perusahaan tambang harus mempertimbangkan kebijakan ketenagakerjaan yang berlaku serta regulasi terkait dalam merancang sistem roster kerja. Hal ini mencakup batasan jam kerja, hak cuti, dan persyaratan lain yang pada undang-undang ketenagakerjaan. Mematuhi regulasi ini penting agar dapat melindungi hak-hak pekerja dan menjaga kepatuhan perusahaan.

    Software HRM Total untuk Manajemen Sistem Roster Kerja di Tambang

    sistem kerja roster di tambang

    Software HRM Total adalah sistem khusus untuk mempermudah pengelolaan sistem roster kerja di industri pertambangan. Dalam konteks roster kerja di tambang, aplikasi roster ini juga dapat memberikan berbagai manfaat yang signifikan. 

    Salah satunya penjadwalan otomatis, berdasarkan kebijakan dan aturan yang telah ditentukan. Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah pekerja, kebutuhan operasional, persyaratan keamanan, dan juga regulasi ketenagakerjaan. Sistem ini juga dapat menyusun jadwal kerja yang efisien dan akurat.

    Selain itu software HRM Total ini dapat di integrasikan dengan software pertambangan ataupun software manajemen aset untuk mendukung proses segala proses pada industri pertambangan.

    Ketahui rincian biaya implementasi aplikasi HRM Total dengan klik gambar di bawah ini!

    SkemaHarga

    Kesimpulan

    Sistem kerja roster yang efisien dan terkoordinasi dengan baik sangat penting untuk menjaga kelancaran operasional, keamanan, dan juga kesejahteraan pekerja. Dalam artikel ini telah membahas berbagai faktor yang perlu perusahaan pertimbangkan dalam sistem roster kerja di tambang dan jenis-jenisnya. 

    Penggunaan software HRM Total dapat memberikan banyak manfaat dalam mempermudah pengelolaan sistem kerja roster di tambang. Sistem ini menawarkan penjadwalan otomatis efisien, manajemen sumber daya terintegrasi, pemantauan kehadiran yang akurat, dan pengingat yang tepat waktu.

    Dengan menggunakan Total ERP, perusahaan tambang juga dapat mengoptimalkan pengaturan jadwal kerja, meningkatkan efisiensi operasional, dan memenuhi kebutuhan pekerjaan dengan lebih baik.

    Sistem kerja roster ini membantu mengurangi human-error, meningkatkan transparansi, dan memudahkan koordinasi antara berbagai pihak terkait dalam pengelolaan roster kerja. Jangan lupa coba demo gratisnya!

    FAQ Sistem Roster Kerja di Tambang

    Sistem roster mengatur jadwal kerja dengan periode kerja dan istirahat bergantian. Contohnya, pola 4:2 berarti 4 minggu kerja di lokasi tambang lalu 2 minggu libur. Skema ini memastikan tambang tetap beroperasi tanpa gangguan serta menjaga kesejahteraan pekerja.

    Sistem roster memiliki pola kerja bergilir (misalnya 14:7 atau 4:2), sedangkan sistem kerja reguler biasanya mengikuti jadwal 5 hari kerja dalam seminggu dengan libur akhir pekan. Roster lebih umum di industri dengan operasi nonstop seperti pertambangan.

    Sistem roster meningkatkan produktivitas karena memastikan operasi berjalan tanpa henti. Dengan perencanaan yang tepat, perusahaan dapat menghindari kelelahan pekerja dan memastikan transisi shift yang lancar, sehingga output produksi tetap optimal.

    Picture of Sophia Jauhara
    Sophia Jauhara
    An expert in ERP (Enterprise Resource Planning), specializing in optimizing business operations through tailored solutions. With a strong track record of implementing integrated ERP systems, Sophia helps businesses streamline their processes, improve data accuracy, and drive growth. Her expertise spans multiple industries, allowing her to guide companies toward the best ERP solutions that align with their specific needs and goals.

    Artikel Terkait

    Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien

    Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien Coba GRATIS Sekarang

    Artikel Terkait

    Akselerasi Bisnis Anda Ke Level Berikutnya!

    Telah Dipercaya Oleh

    Sebentar! Tertarik Coba Demo Gratisnya? Daftar di Sini!

    Icon EQUIP

    Novita
    Balasan dalam 1 menit

    Novita
    Ingin Demo Gratis?

    Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
    6281222849188
    ×

    Novita

    Active Now

    Novita

    Active Now