Banyak bisnis manufaktur di Indonesia kesulitan mengendalikan biaya produksi mulai dari bahan baku, tenaga kerja, hingga overhead karena laporan produksi tidak tersusun dengan rapi. Akibatnya, sulit untuk memantau pengeluaran secara akurat dan terstruktur.
Tanpa laporan yang sistematis, perusahaan bisa kehilangan hingga 30% profit per tahun. Data juga menunjukkan hanya 20% UMKM di Indonesia mampu bertahan lebih dari 5 tahun, salah satunya karena biaya operasional yang tidak terkendali.
Maka itu, penyusunan laporan biaya produksi sangat penting. Dengan laporan yang jelas, perusahaan dapat mengontrol pengeluaran, menemukan proses yang tidak efisien, dan menjaga profitabilitas agar tetap stabil. Mari simak manfaat, jenis, dan contoh laporan biaya produksi yang bisa membantu bisnis Anda lebih efisien!

Apa itu Laporan Biaya Produksi?
Laporan biaya produksi adalah dokumen penting yang mencatat semua pengeluaran selama proses pembuatan produk. Laporan ini membantu perusahaan manufaktur dalam menghitung harga pokok produksi (HPP), mengendalikan biaya, serta meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan data yang akurat, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang kompetitif dan mengelola anggaran secara optimal. Tanpa laporan biaya produksi yang terstruktur, risiko pemborosan dan ketidakefisienan meningkat.
Manfaat Laporan Biaya Produksi untuk Perusahaan Manufaktur
Dengan laporan biaya produksi, bisnis dapat mengontrol pengeluaran, meningkatkan efisiensi, dan mengambil keputusan yang lebih tepat. Berikut adalah beberapa manfaat utama yang bisa diperoleh:
1. Menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) dengan akurat
Laporan biaya produksi memudahkan perusahaan menghitung HPP secara tepat untuk menetapkan harga jual yang sesuai dan menjaga keuntungan. Dengan software manufaktur, HPP dapat ditentukan lebih cepat, akurat, dan efisien.
2. Mengontrol dan mengurangi biaya produksi
Dengan MRP software yang menyajikan laporan produksi terstruktur, perusahaan dapat lebih mudah mengidentifikasi area penghematan. Jika ditemukan biaya yang berlebihan, solusi bisa segera diterapkan tanpa mengorbankan kualitas produk.
3. Meningkatkan efisiensi operasional
Laporan biaya produksi memungkinkan perusahaan menganalisis setiap tahap produksi. Jika ada proses yang kurang efisien, perusahaan bisa melakukan perbaikan untuk menghemat waktu, memperpendek lead time, dan menekan biaya.
4. Membantu perencanaan dan pengambilan keputusan
Dengan data yang akurat, perusahaan dapat merencanakan strategi bisnis yang lebih baik. Manajemen bisa menentukan apakah perlu meningkatkan produksi, mengubah pemasok bahan baku, atau mencari cara lain untuk meningkatkan profitabilitas.
5. Memudahkan evaluasi kinerja produksi
Laporan produksi juga berfungsi sebagai alat evaluasi. Perusahaan bisa membandingkan biaya produksi dari waktu ke waktu dan melihat apakah ada peningkatan atau penurunan efisiensi.
Dengan laporan biaya produksi yang terperinci, proses manufaktur dapat lebih mudah mengelola anggaran, meningkatkan produktivitas, dan menjaga stabilitas keuangan. Karena itu, pencatatan biaya produksi yang rapi dan akurat menjadi kunci penting bagi keberlangsungan bisnis.
Komponen Utama dalam Laporan Biaya Produksi
Laporan biaya produksi berisi berbagai komponen yang membantu perusahaan manufaktur dalam menghitung total biaya produksi dengan akurat. Setiap komponen memainkan peran penting dalam menentukan harga pokok produksi (HPP) dan efisiensi operasional. Berikut adalah tiga komponen utama dalam laporan biaya produksi:
1. Biaya bahan baku
Biaya bahan baku mencakup semua pengeluaran untuk bahan utama yang digunakan dalam produksi. Laporan produksi mencatat jumlah bahan baku yang dibeli, digunakan, serta sisa stok yang tersedia. Dengan data ini, perusahaan dapat mengontrol penggunaan bahan dan menghindari pemborosan.
2. Biaya tenaga kerja langsung
Biaya tenaga kerja langsung mencakup upah pekerja yang terlibat dalam proses produksi. Laporan produksi membantu perusahaan mengetahui total pengeluaran dan mengevaluasi efisiensi karyawan, sehingga produktivitas dapat meningkat tanpa menambah biaya signifikan.
3. Biaya overhead pabrik
Biaya overhead pabrik mencakup semua biaya tidak langsung yang berhubungan dengan produksi, seperti listrik, air, sewa pabrik, perawatan mesin, dan bahan pendukung lainnya. Dengan laporan ini, perusahaan bisa mengidentifikasi pengeluaran yang bisa ditekan untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Setelah mengetahui komponen laporan biaya produksi, cek skema harga kebutuhan efisiensi laporan biaya produksi Anda dengan klik banner berikut.

Contoh dan Metode dalam Membuat Laporan Biaya Produksi
Untuk membantu Anda dalam menyusun laporan ini secara manual, berikut adalah template contoh laporan biaya produksi yang dapat digunakan sebagai referensi.
Membuat laporan biaya produksi yang akurat sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengendalikan pengeluaran dan menetapkan harga jual produk. Berikut adalah dua metode utama yang sering digunakan dalam perhitungan biaya produksi:
1. Full costing
Metode full costing menghitung semua biaya yang terkait dengan produksi, baik biaya langsung maupun tidak langsung. Metode ini memberikan gambaran menyeluruh tentang total biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.
Menggunakan metode ini, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang lebih akurat karena semua komponen biaya sudah diperhitungkan. Selain itu. dengan metode ini bisnis juga dapat memastikan bahwa harga jual produk mencakup seluruh biaya produksi dan memberikan margin keuntungan yang optimal.
2. Variable costing
Berbeda dengan metode full costing, metode variable costing hanya menghitung biaya yang berubah seiring dengan volume produksi. Biaya tetap, seperti sewa pabrik dan gaji karyawan tetap, tidak dimasukkan dalam perhitungan.
Metode variable costing sangat berguna untuk pengambilan keputusan jangka pendek. Dengan metode ini, perusahaan dapat menentukan harga minimum produk, menganalisis dampak kenaikan produksi terhadap keuntungan, serta memutuskan apakah lebih menguntungkan memproduksi sendiri atau membeli komponen dari pemasok lain.
Cara Menghitung Laporan Biaya Produksi
Menghitung laporan biaya produksi dengan benar sangat penting bagi perusahaan manufaktur. Perhitungan yang tepat membantu perusahaan mengetahui total biaya yang dikeluarkan, menentukan harga pokok produksi (HPP), dan memastikan keuntungan yang optimal.
Berikut adalah langkah-langkah cara menghitung laporan biaya produksi dengan sistematis:
1. Mengumpulkan data biaya produksi
Langkah pertama dalam menghitung biaya produksi adalah mengumpulkan semua data pengeluaran selama proses produksi. Langkah ini bertujuan untuk mengidentifikasi semua biaya yang dikeluarkan selama produksi. Biaya produksi terdiri dari:
- Biaya bahan baku langsung: Mencakup pembelian bahan baku utama yang digunakan dalam produksi.
- Biaya tenaga kerja langsung: Meliputi upah pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
- Biaya overhead pabrik: Termasuk biaya listrik, air, sewa, perawatan mesin, serta biaya lain yang tidak langsung tetapi tetap dibutuhkan untuk produksi.
Pencatatan yang akurat memastikan tidak ada biaya yang terlewat dan membantu dalam pengambilan keputusan keuangan.
2. Menghitung total biaya produksi
Setelah semua data biaya terkumpul, langkah ini dilakukan untuk mengetahui jumlah total biaya yang dikeluarkan. Perhitungan total biaya produksi penting untuk mengontrol anggaran dan memastikan produksi berjalan sesuai rencana keuangan perusahaan.
Anda dapat hitung total biaya produksi dengan rumus berikut:
Total Biaya Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik
Hasil dari perhitungan ini menunjukkan berapa besar biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan produk dalam periode tertentu.
3. Menentukan biaya produksi per unit
Mengetahui biaya produksi per unit membantu perusahaan dalam menentukan harga jual produk yang sesuai. Jika harga jual lebih tinggi dari biaya produksi per unit, maka perusahaan dapat memperoleh keuntungan. Sebaliknya, jika biaya produksi terlalu tinggi, perlu dilakukan evaluasi agar lebih efisien.
Untuk mengetahui berapa biaya yang dikeluarkan per unit produk, gunakan rumus:
Biaya Produksi per unit = Total Biaya Produksi / Jumlah Produk yang Dihasilkan
Rumus ini membantu perusahaan dalam menetapkan harga jual yang kompetitif serta mengevaluasi efisiensi produksi.
4. Susun laporan biaya produksi
Pembuatan laporan produksi yang rapi dan sistematis mempermudah pemantauan dan analisis biaya. Laporan ini biasanya berbentuk tabel agar lebih mudah dibaca oleh manajemen dan tim keuangan. Dengan laporan yang jelas, perusahaan dapat memahami struktur biaya dan melakukan perbaikan jika diperlukan.
5. Evaluasi dan optimalkan biaya produksi
Langkah terakhir adalah menganalisis hasil laporan untuk menemukan cara meningkatkan efisiensi biaya. Evaluasi dilakukan untuk memastikan tidak ada pemborosan dan semua sumber daya digunakan secara maksimal. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat menekan biaya produksi tanpa mengurangi kualitas produk.
Tips Membuat Laporan Produksi
Laporan biaya produksi yang akurat dan efektif sangat penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengendalikan pengeluaran dan menetapkan harga jual secara tepat. Berikut beberapa tips dan strategi yang dapat membantu dalam menyusun laporan produksi yang lebih efisien dan bermanfaat:
1. Gunakan Format Laporan yang Jelas dan Konsisten
Struktur yang rapi dan standar memudahkan analisis oleh tim keuangan maupun manajemen. Gunakan tabel atau daftar yang sistematis agar setiap elemen biaya mudah dibaca dan dibandingkan antar periode.
2. Catat Biaya Secara Detail dan Real-Time
Masukkan semua komponen biaya, baik utama maupun tambahan secara rinci, dan lakukan pencatatan secara real-time. Hal ini membantu perusahaan mendeteksi lonjakan biaya lebih cepat dan menjaga akurasi laporan.
3. Manfaatkan Software Akuntansi atau Sistem ERP
Gunakan alat digital seperti spreadsheet atau software akuntansi manufaktur untuk otomatisasi pencatatan biaya. Sistem ini membantu mengurangi kesalahan manual, mempercepat pelaporan, dan mengintegrasikan data antar departemen.
4. Pisahkan Biaya Tetap dan Biaya Variabel
Pemisahan ini penting untuk analisis yang lebih tajam. Biaya tetap seperti gaji atau sewa dapat dianalisis terpisah dari biaya variabel seperti bahan baku, sehingga perusahaan dapat mengidentifikasi peluang efisiensi.
5. Lakukan Evaluasi dan Analisis Berkala
Setelah laporan produksi selesai, analisis bagian yang paling banyak menyerap anggaran dan cari cara untuk mengoptimalkannya. Evaluasi laporan secara berkala juga memastikan format dan isinya tetap relevan dengan kondisi produksi yang terus berubah.
Dengan menerapkan tips di atas, perusahaan manufaktur dapat menyusun laporan biaya produksi yang tidak hanya rapi dan akurat, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih strategis.
Permudah Laporan Biaya Produksi Manufaktur Dengan Total ERP
Dalam industri manufaktur, efisiensi operasional sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya. Salah satu solusi terbaik adalah menggunakan software manufaktur yang dapat mengotomatisasi berbagai proses produksi.
Dipercaya oleh 800++ perusahaan, Software manufaktur Total ERP dapat menjadi solusi kemudahan proses produksi Anda. Total ERP menghadirkan software manufaktur dengan fitur lengkap yang membantu perusahaan dalam mengelola produksi secara lebih efektif. Dapatkan kesempatan demo gratis untuk merasakan keunggulannya secara langsung.
Berikut adalah fitur utama software manufaktur Total ERP:
- Perhitungan otomatis: Hemat biaya pengeluaran dan durasi pengerjaan dengan time & cost management yang efektif dan efisien.
- Produksi terjadwal: Otomatiskan operasional mulai dari penjadwalan produksi, pengelolaan material, administrasi karyawan, hingga pemeliharaan aset berkala.
- Kelola inventaris: Manfaatkan formulasi fitur Bill of Materials (BoM) dan jaga ketersediaan stok untuk penuhi kebutuhan produksi secara efektif.
- Analisis akurat: Tentukan harga jual yang kompetitif berdasarkan laporan perhitungan total biaya produksi secara otomatis & komprehensif.
Kesimpulan
Membuat laporan biaya produksi yang akurat penting bagi perusahaan manufaktur untuk mengelola pengeluaran dan meningkatkan efisiensi. Dengan memahami komponen biaya dan menerapkan metode perhitungan yang tepat, setiap pengeluaran dapat tercatat dengan jelas.
Analisis biaya produksi secara berkala juga membantu perusahaan menemukan peluang penghematan dan mengoptimalkan proses. Data yang akurat memungkinkan manajemen mengambil keputusan strategis, mulai dari efisiensi tenaga kerja hingga penyesuaian kapasitas produksi sesuai permintaan pasar.
Untuk menyederhanakan proses ini, perusahaan dapat memanfaatkan software manufaktur Total ERP. Solusi ini membantu meningkatkan efisiensi operasional, meminimalkan kesalahan pencatatan, dan memastikan setiap keputusan bisnis didukung data yang valid. Dapatkan demo gratis untuk merasakan manfaatnya langsung pada bisnis Anda.
FAQ Laporan Biaya Produksi
Laporan biaya produksi adalah dokumen yang merinci total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi suatu barang atau jasa dalam periode tertentu. Laporan ini mencakup biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Laporan harga pokok produksi berisi biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Dengan laporan ini, bisnis dapat menghitung HPP per unit, menentukan harga jual kompetitif, mengendalikan biaya, serta menyusun anggaran agar operasional lebih efisien dan menguntungkan.
Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang dikeluarkan dalam periode tertentu. Semua biaya dijumlahkan untuk menentukan harga pokok produksi per unit, sehingga bisnis bisa menetapkan harga jual kompetitif, mengendalikan biaya, dan meningkatkan efisiensi.
Laporan produksi adalah dokumen yang mencatat jumlah produk yang dihasilkan, penggunaan bahan baku, biaya, dan efisiensi proses dalam periode tertentu. Laporan ini membantu bisnis memantau kinerja, mengendalikan biaya, menjaga kualitas, serta memastikan target produksi tercapai dengan optimal.