Icon EQUIP

Novita
Balasan dalam 1 menit

Novita
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
6281222849188
×

Novita

Active Now

Novita

Active Now

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit ut aliquam, purus sit

Proses Manufaktur: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Picture of Ginta Anathia
proses manufaktur

Industri manufaktur, sektor ekonomi yang berfokus pada produksi barang, saat ini mengalami masalah efisiensi produksi.

Namun, masalah tersebut dapat Anda atasi dengan proses manufaktur. Bagaimanakah caranya? Simak artikel berikut!

Apa Itu Proses Manufaktur?

Proses manufaktur adalah metode produksi bahan baku diubah menjadi produk jadi melalui serangkaian tahapan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan barang dalam jumlah besar.

Tahap pertama adalah formulasi atau pengumpulan bahan, yang diikuti oleh pencampuran bahan dalam kondisi yang tepat.

Secara keseluruhan, proses ini mengubah bahan baku menjadi barang jadi dengan nilai yang lebih tinggi.

Maka dari itu, proses manufaktur memanfaatkan teknologi operasional dan mengikuti kendali kualitas yang ketat.

Proses Manufaktur vs Proses Produksi

Perbedaan antara proses manufaktur dan produksi terletak pada hasil atau output yang dihasilkannya.

Proses manufaktur fokus pada produksi barang jadi dalam jumlah besar dengan menggunakan bahan baku atau komponen dan dengan bantuan mesin atau pengaturan man–machine.

Di sisi lain, proses produksi lebih berfokus pada pengolahan input material atau non-material menjadi produk jadi yang siap untuk dijual.

Pengolahan input material meliputi bahan mentah, komponen, dan setengah jadi, sedangkan yang non-material meliputi gagasan, informasi, dan keterampilan.

proses manufaktur

Pentingnya Proses Manufaktur dalam Industri

Proses manufaktur memiliki peran yang sangat penting dalam keberlangsungan industri. Sebagian besar produk yang kita gunakan saat ini adalah hasil dari proses tersebut.

Tanpa adanya alur proses manufaktur, industri akan menghadapi kesulitan dalam mengubah bahan mentah menjadi produk yang kompleks dan siap untuk Anda gunakan.

Oleh karena itu, proses ini menjadi tulang punggung bagi pertumbuhan dan kemajuan industri di era saat ini.

Jenis-Jenis Proses Manufaktur

Proses manufaktur melibatkan serangkaian langkah yang Anda perlukan untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi.

Setiap jenis proses manufaktur memiliki karakteristik unik yang mempengaruhi efisiensi dan kualitas produksi.

Maka dari itu, pemahaman yang baik tentang berbagai jenis proses manufaktur sangatlah penting dalam menentukan pendekatan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan produksi.

MTS

proses manufaktur

Make-to-Stock (MTS), atau produksi untuk persediaan, merupakan salah satu jenis proses manufaktur yang umum perusahaan gunakan.

Dalam proses manufaktur jenis ini, perusahaan memproduksi barang sebelum ada pesanan dari konsumen, berdasarkan perkiraan permintaan yang telah dibuat sebelumnya.

Tujuan utamanya adalah untuk menjaga ketersediaan stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan.

Dalam MTS, perusahaan menggunakan data penjualan sebelumnya untuk memprediksi permintaan masa depan dan merencanakan produksi secara sesuai.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa jenis Make-to-Stock ini juga memiliki risiko, seperti kemungkinan terjadi kelebihan stok atau kekurangan stok jika perkiraan permintaan tidak akurat.

MTO

Membuat sesuai pesanan, Make-to-Order atau MTO, adalah salah satu jenis proses manufaktur di mana produksi perusahaan lakukan berdasarkan jumlah pesanan dari konsumen dengan spesifikasi yang sesuai.

Jumlah barang produksi dalam proses ini relatif sedikit dan membutuhkan modal yang signifikan serta waktu produksi yang lebih lama.

Dengan kata lain, Make-to-Order (MTO) adalah strategi produksi yang memungkinkan konsumen untuk membeli produk dengan spesifikasi yang disesuaikan dengan permintaan mereka.

Jadi, produksi akan mulai setelah menerima pesanan yang pelanggan sudah konfirmasi.

Biasanya, jumlah pesanan dalam MTO lebih kecil daripada jumlah pesanan dalam Make-to-Stock (MTS).

Biaya per unit barang yang diproduksi sesuai pesanan biasanya lebih tinggi dan waktu tunggu yang lebih lama karena produk yang dibuat khusus.

Oleh karena itu, perusahaan yang menerapkan MTO perlu menginvestasikan modal yang lebih besar daripada perusahaan MTS skala kecil hingga menengah, meskipun tidak sebesar perusahaan MTS besar yang melakukan produksi massal.

Namun di sisi lain, dalam MTO produksi dilakukan ketika pesanan dari konsumen mengenai jumlah dan spesifikasi barang diterima, sehingga risiko kelebihan stok atau kekurangan stok dapat dihindari.

Baca juga: Apa itu Sistem Produksi? Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya

MTA

Jenis Make-to-Assemble (MTA) merupakan kombinasi antara Make-to-Stock dan Make-to-Order.

Jadi, dalam MTA perusahaan telah menyiapkan persyaratan dasar produksi untuk setiap produk, bahkan walaupun belum ada permintaan konsumen.

Produksi dimulai sambil menunggu data pesanan yang pasti dari pelanggan mengenai jumlah dan spesifikasi produk.

Dengan demikian, pelanggan yang memesan produk yang sesuai dengan barang yang sedang melalui proses produksi dapat menerima barang lebih cepat dan mengurangi waktu tunggu.

Namun, dalam proses manufaktur jenis Make-to-Assemble ini ada risikonya, yaitu barang yang masuk proses produksi tidak sesuai dengan spesifikasi pesanan pelanggan.

Secara keseluruhan, setiap jenis manufaktur dalam industri ini memiliki risikonya masing-masing.

Oleh karena itu, perlu Anda ketahui bahwa jenis proses manufaktur yang baik adalah yang mampu menjaga stabilitas perusahaan, termasuk biaya produksi, ketersediaan stok, dan kualitas hasil produk.

Contoh-contoh Proses Manufaktur

proses manufaktur

Dalam dunia industri, terdapat beragam contoh proses manufaktur yang memiliki peran penting dalam menghasilkan produk yang kita gunakan setiap hari.

Metode-metode ini melibatkan serangkaian langkah yang terkoordinasi dengan baik untuk mengubah bahan mentah menjadi produk jadi yang siap dipasarkan.

Contoh proses tersebut adalah proses molding, forming, machining, joining, dan shearing.

Proses molding

Salah satu contoh proses manufaktur adalah proses pembentukan atau molding.

Molding merupakan proses transformasi bahan mentah dalam bentuk cair menjadi bahan padat dengan menggunakan cetakan.

Pada proses ini terdapat dua jenis tergantung pada jenis cetakan yang Anda gunakan, yaitu cetakan permanen yang dapat Anda gunakan berulang kali (permanent mold casting), dan cetakan sekali pakai (expendable mold casting).

Contoh proses ini melibatkan pengisian bahan mentah cair atau lentur ke dalam cetakan atau mold. Setelah bahan mentah membeku, cetakan dapat dilepas.

Maka dari itu, molding umumnya dilakukan ketika industri menggunakan bahan mentah seperti plastik dan logam yang dapat dicetak menjadi bentuk-bentuk tertentu.

Proses forming

Proses forming merupakan teknik penting dalam rekayasa modern yang digunakan secara luas dalam pembuatan produk untuk kehidupan sehari-hari dan dapat ditemukan dalam berbagai industri seperti otomotif dan pertahanan.

Forming adalah proses pembentukan di mana material tidak mengalami perubahan dalam massa atau volume. Umumnya proses ini digunakan pada bahan logam dan plastik.

Dengan kata lain, proses ini menggunakan metode kompresi atau tekanan, sehingga massa benda tetap tidak berubah.

Forming biasanya dilakukan setelah proses molding, yang melibatkan pembentukan bahan mentah yang telah mengeras.

Proses ini populer di seluruh dunia karena keuntungannya seperti efisiensi biaya, sifat mekanik yang unggul, kekuatan yang tinggi, peningkatan produktivitas, dan penggunaan bahan yang lebih efisien.

 

Baca juga: Sistem Manufaktur: Pengertian, Fungsi dan Manfaatnya

Proses machining

Salah satu contoh dalam proses manufaktur, proses machining, yang juga terkenal sebagai manufaktur subtraktif, merupakan suatu proses ketika material yang tidak Anda inginkan Anda hilangkan dari bahan kerja yang lebih besar.

Proses ini juga sering digunakan untuk membuat prototipe sebelum produksi massal.

Machining melibatkan penghilangan beberapa bagian dari produk untuk membentuknya sesuai dengan desain yang telah Anda tentukan sebelumnya.

Untuk memudahkan proses ini, menggunakan mesin dan peralatan seperti mesin gergaji dan sejenisnya secara konvensional merupakan hal yang penting.

Dengan demikian, proses machining merupakan bagian penting dalam operasi manufaktur yang bertujuan untuk menghapus beberapa bagian dari hasil produk, yang melibatkan penggunaan mesin dan bertujuan untuk membentuk produk yang telah terencanakan sebelumnya.

Proses joining

Contoh lainnya adalah proses penggabungan (joining).

Proses joining merupakan tahap di mana beberapa bagian yang terpisah digabungkan untuk membentuk produk yang utuh dan siap untuk didistribusikan.

Jadi, setiap bagian tersebut telah melalui proses pengolahan sesuai dengan fungsinya masing-masing.

Tahap proses penggabungan ini bertujuan untuk menghasilkan produk yang sempurna sebelum disalurkan kepada pelanggan.

Proses shearing

Proses shearing merupakan salah satu proses yang berguna untuk memotong dan menghilangkan material yang tidak Anda inginkan dari lembaran logam.

Setelah proses shearing, langkah selanjutnya adalah memotong bahan menjadi bagian yang lebih kecil agar dapat melanjutkan proses produksi selanjutnya.

Anda dapat melakukan shearing pada suhu dingin atau pada suhu kamar tanpa memerlukan pemanasan material.

Keuntungan dari shearing ini adalah tidak menghasilkan limbah dalam bentuk serpihan sehingga menjadi pilihan utama dalam industri manufaktur.

Sistem-sistem yang Terdapat dalam Proses Manufaktur

Dalam proses manufaktur, ada pengimplementasian berbagai sistem yang berperan penting dalam mengoptimalkan produksi dan efisiensi.

Sistem-sistem tersebut telah dirancang untuk meningkatkan kualitas, fleksibilitas, dan produktivitas perusahaan.

Berikut penjelasan detil mengenai 4 sistem dalam proses manufaktur.

Sistem flexible manufacturing

Sistem ini menawarkan fleksibilitas dalam produksi dan mengurangi ketergantungan pada jumlah mesin dengan penambahan tenaga manusia, memungkinkan untuk melakukan proses produksi dengan cara yang fleksibel.

Flexible manufacturing system ini dirancang untuk mampu menghasilkan berbagai jenis produk dalam jumlah yang besar.

Sistem ini mampu menangani tugas-tugas yang mirip dengan sistem intermitten manufacturing, tetapi dalam skala yang lebih besar dan lebih bergantung pada mesin dengan sedikit bantuan tenaga manusia.

Selain itu, Anda juga dapat mengkonfigurasi sistem manufaktur fleksibel ini dengan mudah untuk memproduksi berbagai jenis produk dengan jumlah yang banyak.

Namun, implementasi dan penggunaan sistem flexible manufacturing ini memerlukan investasi modal yang cukup besar.

 

Baca juga: Rekomendasi Aplikasi Produksi untuk Perusahaan Manufaktur

Sistem intermittent manufacturing

Intermittent manufacturing system merupakan salah satu sistem dalam proses manufaktur.

Sistem ini akan beroperasi hanya ketika ada permintaan produk dari konsumen.

Aliran produksi dalam sistem ini bersifat putus-putus atau tidak berkesinambungan, tetapi tingkat variasi hasil produk relatif tinggi. Dengan kata lain, waktu produksi bersifat tidak berkelanjutan.

Dalam sistem intermittent manufacturing ini, produksi baru akan mulai hanya saat ada permintaan produk. Selain itu, hasil produk memiliki beragam variasi.

Oleh karena itu, kegiatan produksi dalam sistem ini tidak terlalu mengandalkan standar tertentu dan lebih fleksibel dalam prosesnya.

Sistem continuous manufacturing

Sistem continuous manufacturing adalah sistem yang mengadopsi alur produksi yang berkelanjutan atau terus-menerus.

Prinsip dasar dari sistem ini adalah memproduksi produk dengan menggunakan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

Jadi dalam sistem ini, mesin, peralatan, dan komponen yang berguna untuk produksi disusun dalam urutan yang sesuai dengan alur produksi yang telah ditetapkan.

Bahan yang berguna dalam produksi juga telah melalui proses standarisasi, sehingga kualitas bahan tersebut telah terjamin sesuai dengan standar.

Sistem manufaktur ini sangat cocok untuk perusahaan yang menghadapi permintaan produk yang tinggi, seperti produk kebutuhan sehari-hari.

Sistem custom manufacturing

Custom manufacturing system, seperti namanya, adalah sistem manufaktur yang dapat perusahaan sesuaikan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan khususnya.

Dengan demikian, hasil produk cenderung memiliki tingkat keunikan yang tinggi, yang sesuai dengan permintaan atau kebutuhan konsumen di pasar.

Hal ini karena sistem manufaktur ini lebih mengandalkan tenaga kerja daripada mesin secara keseluruhan.

Namun, perlu Anda ketahui bahwa sistem ini mungkin memakan waktu yang lebih lama, karena sistem custom manufacturing umumnya lebih mengandalkan tenaga kerja terampil dengan bantuan mesin daripada mengandalkan mesin sepenuhnya.

Sederhanakan Proses Manufaktur Perusahaan dengan Software ERP Terbaik dari Total

proses manufaktur

Penggunaan software manufaktur memiliki peran yang sangat penting dalam mempermudah dan meningkatkan efisiensi proses manufaktur.

Dengan adanya software manufaktur yang canggih dan terintegrasi, industri dapat mengotomatisasi sejumlah langkah produksi, mulai dari perencanaan produksi, pemantauan inventaris, manajemen pesanan, hingga pengawasan kualitas produk.

Sistem manufaktur juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan perencanaan produksi yang lebih akurat, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, dan mengidentifikasi area di mana efisiensi dapat ditingkatkan.

Selain itu, software manufaktur juga memfasilitasi pertukaran data yang cepat dan akurat antara berbagai departemen dalam perusahaan, mempercepat alur kerja dan mengurangi risiko kesalahan manusia.

Dengan adopsi teknologi manufaktur yang tepat, seperti software ERP manufaktur, perusahaan dapat mempercepat waktu penyelesaian produk, meningkatkan kualitas, dan memenuhi permintaan konsumen dengan lebih baik, sehingga mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar yang kompetitif.

Salah satu rekomendasi software manufaktur adalah Total ERP. Dengan adanya otomatisasi pada software ini, perusahaan dapat mempermudah proses manufaktur dan mengurangi risiko adanya kesalahan manusia.

Kesimpulan

Proses manufaktur memainkan peran penting dalam industri dengan mengubah bahan mentah menjadi produk jadi melalui langkah-langkah produksi yang terorganisir.

Maka dari itu, pemahaman yang baik tentang berbagai jenis proses manufaktur dan contohnya dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi, kualitas, dan fleksibilitas produksi.

Dengan pemahaman tersebut beserta penggunaan teknologi yang tepat, seperti software manufaktur milik Total ERP, perusahaan dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih baik dan mencapai keunggulan kompetitif. Dapatkan demo gratis disini!

Picture of Ginta Anathia
Ginta Anathia

Artikel Terkait

Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien

Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien Coba GRATIS Sekarang

Artikel Terkait

Akselerasi Bisnis Anda Ke Level Berikutnya!

Telah Dipercaya Oleh

Sebentar! Apakah Anda Mau Coba Demo Gratisnya? Cukup isi Form Dibawah ini