Setiap perusahaan perlu menerapkan sistem penggajian beserta prosedurnya. Sistem ini memastikan karyawan menerima pembayaran yang tepat waktu dan dalam jumlah yang akurat.
Proses penggajian manual dan tradisional sering memakan waktu yang lama dan tidak efisien. Di sinilah sistem penggajian modern berperan, memungkinkan proses penggajian dilakukan dengan cepat dan efisien melalui aplikasi khusus.
Dengan mengurangi waktu dan tenaga yang diperlukan untuk penggajian, Anda dapat lebih fokus pada kebutuhan bisnis lainnya yang lebih mendesak. Jadi, tanpa berlama-lama lagi, mari kita bahas apa itu sistem penggajian karyawan dan bagaimana prosedurnya dalam perusahaan.
Apa itu Sistem Penggajian?
Sistem penggajian adalah metode atau perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur dan mengelola pembayaran gaji karyawan dalam sebuah perusahaan. Sistem penggajian mencakup perhitungan gaji, pemotongan pajak, pencatatan jam kerja, dan tunjangan agar karyawan menerima gaji sesuai ketentuan.
Software payroll hadir sebagai solusi untuk mengatasi keterbatasan metode manual. Sistem ini membuat perhitungan gaji dan jam kerja lebih cepat, akurat, dan otomatis. Selain itu, software juga menyesuaikan aturan pajak terbaru sehingga perusahaan tetap patuh hukum dan menjaga kepuasan karyawan.
Prosedur Sistem Penggajian
Sistem penggajian karyawan terdiri dari beberapa tahap krusial untuk memastikan pembayaran gaji yang tepat dan teratur. Memahami setiap tahap ini akan membantu perusahaan Anda mengelola penggajian dengan lebih efektif. Berikut adalah rincian dari tiap tahap dalam sistem gaji:
1. Pra-penggajian
Tahap awal adalah pra-penggajian, di mana perusahaan menetapkan kebijakan gaji dan mengumpulkan data-data penting. Seluruh departemen terlibat dalam proses ini untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan akurat dan terbaru.
Informasi seperti jam kerja, lembur, dan data karyawan lainnya dikumpulkan untuk memudahkan proses perhitungan gaji. Tahap ini sangat penting karena data yang akurat akan meminimalkan kesalahan dalam perhitungan gaji di tahap berikutnya.
2. Proses Penghitungan Penggajian
Setelah data terkumpul, tahap selanjutnya adalah proses penghitungan gaji. Dalam tahap ini, semua upah karyawan dikalkulasi untuk memperoleh gaji bersih.
Pajak, BPJS, asuransi, dan potongan lainnya diterapkan sesuai dengan ketentuan hukum dan kebijakan perusahaan. Proses ini memastikan bahwa setiap karyawan menerima gaji yang sesuai dengan jumlah jam kerja dan kontribusi mereka, setelah semua potongan wajib dihitung.
3. Pasca-penggajian
Tahap pasca-penggajian berfokus pada pembayaran gaji kepada karyawan. Gaji yang telah dihitung dikirim ke rekening bank karyawan. Proses validasi dana dilakukan untuk memastikan tidak ada kesalahan dalam transfer gaji.
Pada tahap ini, penting bagi karyawan untuk memeriksa bahwa gaji yang mereka terima sesuai dengan perhitungan yang dilakukan sebelumnya. Validasi ini memastikan transparansi dan keakuratan dalam pembayaran gaji.
4. Pelaporan
Pelaporan adalah tahap akhir dalam sistem penggajian. Laporan gaji dibuat untuk keperluan internal dan legal. Laporan ini penting untuk audit dan transparansi, membantu perusahaan dalam mengelola anggaran dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi. Pelaporan yang akurat juga memudahkan dalam melakukan analisis keuangan dan perencanaan anggaran di masa depan.
Data yang Dibutuhkan dalam Sistem Penggajian
Sebuah sistem penggajian yang efisien perlu data yang akurat. Ada dua jenis utama dari data ini, yaitu data konstan dan variabel. Menggunakan data yang benar, Anda bisa menjalankan sistem penggajian tanpa masalah.
1. Data konstan
Data konstan adalah informasi yang sering tidak berubah setiap bulan. Ini termasuk detail pribadi karyawan seperti NPWP dan status pernikahan. Juga termasuk info keluarga dan data asuransi kesehatan. Contoh data-data konstan meliputi:
-
Nama karyawan
-
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
-
Divisi atau departemen
-
Iuran BPJS
-
Status pernikahan & jumlah tanggungan
-
Jumlah gaji pokok
-
Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP)
Informasi ini sangat berguna untuk menghitung gaji karyawan tiap bulan. Dengan data ini di sistem, Anda tidak perlu update secara manual tiap bulan.
2. Data variabel
Data variabel berubah tiap kali gaji dibayarkan. Ini mencakup jam kerja, absensi, lembur, dan cuti. Memasukkan data konstan dan variabel membuat perhitungan gaji lebih akurat. Ini juga memastikan karyawan mendapatkan gaji sesuai dengan kerja yang mereka lakukan. Contoh data-data variabel berisi:
-
Jumlah jam kerja atau hari kerja
-
Izin, sakit, atau cuti
-
Hari libur
-
Penghasilan & potongan pajak kumulatif
Memelihara keakuratan data gaji ini sangat penting. Ini bikin karyawan merasa dihargai dan sistem gaji lebih andal.
Skala Sistem Penggajian di Indonesia
Di Indonesia, perusahaan menerapkan beragam sistem penggajian untuk memastikan pegawai dibayar adil sesuai kontribusi. Setiap sistem dipilih sesuai kebutuhan organisasi, dengan kelebihan dan tantangan masing-masing.
1. Sistem Penggajian Skala Tunggal
Sistem penggajian skala tunggal memberi gaji sama untuk setiap jabatan tanpa melihat beban kerja atau kinerja. Meski mudah dipahami dan diterapkan, sistem ini tidak menghargai perbedaan performa. Akibatnya, motivasi dan produktivitas pegawai bisa menurun.
2. Sistem Penggajian Skala Ganda
Sistem skala ganda menilai karyawan berdasarkan performa dan beban kerja. Karyawan berprestasi atau dengan tanggung jawab lebih besar mendapat insentif tambahan. Namun, penerapannya butuh evaluasi objektif agar adil dan bebas bias.
3. Sistem Penggajian Skala Campuran
Sistem penggajian skala campuran menggabungkan skala tunggal dan ganda. Karyawan mendapat gaji pokok tetap sesuai jabatan, ditambah tunjangan berbasis kinerja. Sistem ini lebih adil dan fleksibel karena tetap menjaga struktur gaji stabil sekaligus memberi penghargaan pada pegawai berprestasi.
Mengapa Perusahaan Perlu Menerapkan Sistem Penggajian?

Perusahaan memerlukan sistem HRIS yang menyediakan sistem penggajian yang efisien untuk meningkatkan operasional dan mengoptimalkan penggunaan waktu. Sistem penggajian modern menggantikan metode manual yang memakan waktu dan kurang efisien.
1. Efisiensi Waktu
Sistem penggajian otomatis memangkas waktu proses payroll yang sebelumnya lambat dan rawan kesalahan. Integrasi dengan aplikasi HRD juga membuat tim HR bisa fokus pada tugas strategis lain.
2. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
Pembayaran gaji yang tepat waktu dan akurat membuat karyawan merasa dihargai. Hal ini meningkatkan motivasi kerja, produktivitas, dan loyalitas terhadap perusahaan.
3. Mempertahankan Reputasi Perusahaan
Penggajian yang lancar mencerminkan manajemen keuangan yang kuat dan kepatuhan pada regulasi. Hal ini memperkuat citra perusahaan sebagai organisasi profesional dan etis.
4. Mempermudah Aktivitas Pelaporan
Sistem otomatis menghasilkan laporan gaji dan keuangan dengan cepat serta akurat. Data yang siap digunakan mempermudah audit dan memastikan kepatuhan pada regulasi.
Bagaimana Sistem Penggajian Karyawan yang Baik?
Sistem penggajian yang baik bukan cuma soal angka di slip gaji. Cara perusahaan mengatur pembayaran bisa menentukan bagaimana karyawan merasa dihargai, sekaligus memengaruhi semangat kerja mereka sehari-hari.
Penggunaan software HR bisa jadi langkah praktis untuk memastikan gaji dibayar tepat waktu dan akurat. Selain itu, menyiapkan dana cadangan juga penting agar perusahaan tetap bisa memenuhi kewajiban meski kondisi ekonomi sedang goyah.
Supaya lebih adil, sistem penggajian sebaiknya terhubung dengan penilaian performa. Dengan begitu, penghargaan tidak hanya berbentuk nominal, tapi juga pengakuan atas kontribusi. Konsistensi dalam jadwal pembayaran pun membuat karyawan lebih tenang mengatur keuangan pribadi.
“Dalam pengalaman saya, sistem penggajian yang baik bukan hanya soal memastikan karyawan menerima gaji tepat waktu, tetapi juga menjaga kepercayaan mereka pada perusahaan. Ketika proses payroll transparan dan akurat, motivasi serta loyalitas karyawan akan meningkat secara signifikan.”
— Elvina Adhisty, Senior HR Manager
Optimalkan Proses Payroll dengan Bantuan Software HR dari Total

Banyak bisnis masih terjebak dalam proses payroll yang rumit dan memakan waktu. Kesalahan kecil dalam penghitungan gaji bisa berdampak besar pada kepercayaan dan semangat kerja karyawan. Hal ini juga membuat tim HR kewalahan.
Software HR Total hadir untuk menjawab tantangan tersebut. Sistem ini membantu menjaga konsistensi pembayaran dan meminimalkan risiko kesalahan. Dengan begitu, karyawan merasa lebih dihargai sementara HR bisa fokus pada strategi yang lebih penting.
Fitur-fitur Software HR Total:
- Manajemen penggajian (payroll): Proses perhitungan gaji otomatis, mulai dari jam kerja, tunjangan, hingga pajak. Sistem memastikan pembayaran karyawan selalu tepat waktu, akurat, dan sesuai aturan.
- Manajemen kehadiran karyawan: Absensi dan jam kerja tercatat real-time serta terintegrasi dengan payroll. Dengan begitu, lembur maupun potongan gaji dapat dihitung tanpa risiko salah input.
- Manajemen cuti dan izin: Setiap pengajuan cuti atau izin langsung tercatat dalam sistem. Data ini otomatis memengaruhi perhitungan gaji, sehingga lebih transparan dan cepat.
- Absensi face recognition & GPS tracking: Teknologi pengenalan wajah dan GPS memastikan kehadiran karyawan tercatat akurat. Khusus karyawan lapangan, data ini sangat membantu menghitung gaji sesuai lokasi kerja sebenarnya.
- KPI dan penilaian kinerja: Hasil evaluasi kinerja dapat dijadikan dasar pemberian bonus atau insentif. Dengan sistem terintegrasi, penghargaan finansial lebih adil sesuai kontribusi karyawan.
- Database terpusat: Semua data karyawan (identitas, absensi, hingga riwayat gaji) tersimpan rapi dalam satu sistem. HR dapat mengakses informasi kapan saja tanpa repot.
- On/off-boarding karyawan: Mulai dari gaji awal hingga pembayaran terakhir, semua proses administrasi karyawan baru maupun resign terintegrasi dengan sistem payroll, sehingga tidak ada detail yang terlewat.
Jika payroll di perusahaan Anda masih terasa memberatkan, ini saatnya beralih ke solusi yang lebih praktis. Coba demo gratis dari Total dan rasakan perbedaan nyata dalam mengelola penggajian.
FAQ tentang Sistem Penggajian
Sistem penggajian adalah proses atau software yang digunakan perusahaan untuk menghitung, mengelola, dan membayar gaji karyawan secara tepat waktu dan akurat.
Sistem ini mengolah data konstan (seperti gaji pokok, pajak, tunjangan) dan data variabel (absensi, lembur, cuti) menjadi slip gaji sesuai aturan perusahaan dan regulasi pemerintah.
Umumnya ada beberapa metode, seperti gaji pokok tetap, gaji berbasis jam kerja, gaji berbasis komisi/insentif, hingga sistem campuran sesuai kebijakan perusahaan.
Tiga sistem penggajian yang sering digunakan adalah manual (dicatat dan dihitung sendiri), semi-otomatis (menggunakan spreadsheet), dan otomatis (menggunakan software payroll).













