Dalam memulai produksi, bisnis membutuhkan vendor untuk mempermudah supply barang atau jasa. Kegiatan ini bertujuan untuk mempermudah proses pengadaan dan meminimalisir kesalahan yang mengakibatkan kerugian.
Proses memilih vendor membutuhkan analisis khusus untuk menyesuaikan target kualitas, waktu, dan biaya. Untuk mempermudah proses, seringkali pelaku bisnis menggunakan teknologi modern khusus untuk vendor management system.
Memilih vendor management system yang tepat pastinya akan membawa keuntungan, karena perusahaan tidak perlu membuang waktu dan biaya untuk uji coba berulang. Untuk pembahasan lebih lengkap, temukan rahasia tips penting kelola vendor yang lebih mudah dan efektif dalam artikel ini!
Key Takeaways
Vendor management system adalah proses mengolah kerja sama dengan vendor melaui sistem yang strategis.
Manfaat menggunakan metode VMS dapat mengurangi risiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan dengan susunan data vendor.
Perusahaan perlu mengumpulkan data vendor, mengevaluasi, onboarding, melakukan pembayaran, dan evaluasi kinerja untuk mendapatkan vendor terbaik.
- Apa itu Vendor Management System?
- Proses Vendor Management
- Manfaat Vendor Management System
- Tantangan Pengelolaan Vendor Management System
- Strategi untuk Mengoptimalkan Manajemen Vendor
- Fitur-fitur Utama Vendor Management System
- Digitalisasi Pengadaan Lebih Mudah dengan Software Procurement Total
- Kesimpulan
Apa itu Vendor Management System?
Vendor adalah pihak yang menyediakan barang atau jasa kepada pihak lain. Biasanya ditawarkan kepada perusahaan, organisasi, atau instansi untuk mendukung kebutuhan operasional atau proyek tertentu.
Vendor management system adalah proses mengelola hubungan kerja sama dengan para vendor agar barang atau jasa yang diberikan sesuai dengan kualitas, waktu, dan biaya yang disepakati. Tujuannya untuk mengurangi risiko, menekan biaya, dan meningkatkan efisiensi operasional.
Perbedaan singkatnya, vendor adalah siapa yang menyediakan. Sedangkan, vendor management adalah bagaimana cara mengelolahnya. Biasanya dalam praktik bisnis, mencakup pemilihan dan seleksi vendor, negosiasi kontrak dan harga, pemantauan kualitas dan waktu pengiriman, serta evaluasi kinerja vendor.
Proses Vendor Management

Mengelola vendor secara efisien membutuhkan proses yang terarah dan sistematis. Vendor management system hadir untuk mempermudah rangkaian proses ini. Berikut adalah tahapan proses dalam vendor management:
1. Menyusun database vendor
Perusahaan mengumpulkan dan menyusun informasi vendor, termausk kontrak, riwayat kerja sama, layanan produksi, hingga pengalaman pengguna vendor tersebut. Data tersebut akan disimpan dan diolah dalam satu database lengkap.
2. Kualifikasi vendor
Perusahaan perlu melakukan proses kualifikasi vendor yang dipilih sesuai dengan standarisasi yang sudah dibentuk. Hal ini bertujuan untuk memastikan vendor memenuhi kriteria kebutuhan perusahaan.
Proses ini mencakup dua tahap utama, yang pertama adalah prakualifikasi (ketika vendor akan mendaftar) dan yang kedua re-kualifikasi (penilaian saat vendor aktif dan mendaftar).
3. Vendor onboarding
Proses ini meliputi proses integrasi vendor baru ke dalam vendor management system perusahaan, seperti pengenalan terhadap alur kerja, kebijakan perusahaan, serta prosedur pembayaran dan pelaporan. Onboarding yang jelas akan mempercepat waktu pelaksanaan proyek dan memastikan vendor memenuhi standar.
4. Pembayaran vendor
Ketika barang atau jasa diterima oleh perusahaan, perusahaan harus melakukan pencocokan antara invoice dan purchase order sebelum memproses pembayaran. Setiap transaksi yang terjadi perlu dicatat dengan baik, sehingga transaksi pembelian dari vendor berjalan dengan lancar.
5. Evaluasi kinerja dan pengembangan vendor
Perusahaan menilai kinerja vendor secara berkala untuk memastikan bahwa mereka tetap memenuhi standar perusahaan. Jika ditemukan kekurangan, maka perusahaan bisa mengadakan pelatihan bagi vendor agar mereka bisa meningkatkan kualitas layanan mereka.
Untuk kemudahan evaluasi, Anda bisa mencoba software procurement dari Total ERP secara gratis, loh! Cukup jadwalkan dan dapatkan demo fiturnya secara gratis melalui banner ini!
Manfaat Vendor Management System
Dengan pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat meraih berbagai keuntungan yang mendukung kualitas dan hubungan jangka panjang. Berikut adalah tujuan dan manfaat utama dari vendor management:
1. Meningkatkan kualitas produk dan layanan
Perusahaan dapat melakukan seleksi kerja sama dengan vendor. Vendor management software menyesuaikan kompetensi vendor dengan standar kebutuhan perusahaan untuk mendapatkan kualitas dan keuntungan terbaik dari kinerja vendor.
2. Meningkatkan efisiensi dan menekan biaya operasional
Vendor management system memiliki fungsi software akuntansi yang mencatat, mengolah, dan menghitung setiap biaya operasional. Hal ini akan memastikan proses pengadaan sesuai rencana anggaran dan prosedur dengan tepat waktu.
3. Membangun hubungan jangka panjang yang produktif
Manajemen vendor memiliki fungsi untuk mempertimbangkan kebutuhan dari segala sisi. Keuntungan hal tersebut menunjang hubungan kerja sama vendor yang berkelanjutan dan saling menguntungkan karena dipertimbangkan dari sisi gudang, sumber daya, hungga keuangan. Sehingga komunikasi akan lebih transparan dan terbuka antar tim.
4. Mempercepat respon dan menjaga kelancaran operasional
Pengelolaan vendor yang baik mempercepat waktu respon terhadap kebutuhan mendesak atau ketika terjadi masalah dalam rantai pasok. Dengan manajemen vendor yang terstruktur, perusahaan dapat segera mengetahui siapa yang bertanggung jawab, status pengiriman, dan potensi hambatan, sehingga terhindar dari gangguan operasional.
Sistem procurement akan memaksimalkan semua manfaat ini melalui sistem yang terintegrasi, yang mengotomatiskan proses dan meningkatkan visibilitas kinerja vendor. Apabila Anda ingin mempelajari lebih detail tentang software procurement Total, Anda dapat mengunduh skema harga berikut.
Tantangan Pengelolaan Vendor Management System
Dalam penerapannya, vendor management system tidak selalu berjalan mulus. Ada pula tantangan teknis dan operasional yang bisa muncul dan perlu solusi cerdas. Berikut adalah tantangan pengelolaan dalam vendor management system:
1. Kesulitan integrasi dengan sistem lain
Menghubungkan vendor management system dengan sistem lain seperti ERP atau CRM sering kali menjadi proses yang kompleks. Ketidaksesuaian dalam struktur data dan proses operasional dapat menciptakan ketidaksinkronan informasi yang menyebabkan kesalahan dalam pengelolaan data vendor.
2. Kendala dalam kepatuhan kontrak
Dalam vendor management system terdapat berbagai kontrak dari sejumlah vendor yang membutuhkan pengawasan yang ketat. Setiap vendor bisa memiliki ketentuan yang berbeda, sehingga perusahaan harus memastikan semua pihak tetap berada dalam batas kesepakatan.
3. Evaluasi kinerja vendor yang tidak konsisten
Melakukan pemantauan performa vendor secara rutin bukanlah tugas yang mudah, terlebih jika jumlah vendor yang banyak. Tanpa ada sistem evaluasi yang sistematis, perusahaan kesulitan memastikan bahwa vendor tetap mematuhi standar layanan dan kualitas, sehingga risiko menurunnya mutu kerja sama bisa meningkat.
4. Ancaman terhadap keamanan data
Vendor management system menyimpan informasi dan data vendor dalam jumlah yang besar seperti data kontrak, keuangan, dan informasi legal. Oleh karena itu, sistem lebih rentan terhadap serangan siber jika tidak ada dengan keamanan data yang memadai.
Menghadapi tantangan pengelolaan vendor management system memang memerlukan pendekatan strategis dan kesiapan teknologi. Penggunaan software procurement yang andal dan terintegrasi menjadi solusi kunci untuk menghadapi hal tersebut.
Strategi untuk Mengoptimalkan Manajemen Vendor

Dalam menghadapi dinamika bisnis yang semakin kompleks, perusahaan harus lebih cermat dalam mengelola vendor secara strategis. Berikut adalah strategi untuk mengoptimalkan manajemen vendor:
1. Mengadopsi teknologi untuk efisiensi pengelolaan
Pemanfaatan teknologi seperti vendor management system sangat penting dalam meningkatkan efektivitas pengelolaan vendor. Sistem ini menawarkan pelacakan performa vendor, kontrak digital, hingga analisis data pengadaan, yang memungkinkan perusahaan bisa mengambil keputusan yang tepat.
2. Menentukan kriteria seleksi vendor yang jelas
Perusahaan menetapkan parameter atau kriteria seleksi vendor secara objektif. Kriteria dapat berupa mutu produk atau layanan, harga, kapasitas produksi, dan ketepatan waktu. Hal ini mendorong kerja sama perusahaan dengan vendor yang andal dalam bidangnya.
3. Audit dan evaluasi secara berkala
Perusahaan melakukan audit secara rutin untuk memastikan vendor tetap memenuhi kebijakan perusahaan. Melalui evaluasi kinerja ini, maka dapat diketahui pada area mana saja yang perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan, sehingga kualitas secara keseluruhan dapat tetap terjaga.
4. Menjalin hubungan kemitraan jangka panjang
Hubungan dengan vendor bukan hanya soal kontrak bisnis, tetapi juga tentang kepercayaan. Strategi ini mencakup komunikasi terbuka, kerja sama yang transparan, dan pemberian insentif berbasis kinerja. Hubungan yang saling menguntungkan ini akan mendorong komitmen vendor untuk memberikan pelayanan terbaiknya.
5. Diversifikasi vendor untuk mitigasi risiko
Ketergantungan terhadap satu vendor dapat menjadi titik lemah rantai pasok. Perusahaan bisa menjalin kemitraan dengan beberapa vendor, sehingga dapat lebih fleksibel saat terjadi gangguan pasokan dan meningkatkan ketahanan operasional terhadap risiko eksternal yang tidak terduga.
Strategi pengelolaan vendor meliputi pemilihan mitra yang tepat, proses pengelolaan efisien, serta selaras dengan tujuan bisnis. Implementasi strategi yang menyeluruh akan membantu perusahaan menjaga stabilitas rantai pasok.
Fitur-fitur Utama Vendor Management System
Pengelolaan vendor yang efektif membutuhkan sistem yang dapat menyederhanakan proses rantai pasok. Banyak perusahaan kini mengandalkan aplikasi supply chain yang memiliki fitur-fitur canggih. Berikut adalah fitur-fitur aplikasi supply chain untuk vendor management:
1. Inventory management
Fitur ini berfungsi untuk mengatur dan memantau stok barang dari vendor secara real-time, sehingga perusahaan bisa menganalisis tingkat persediaan secara akurat dan menghindari risiko kelebihan atau kekurangan stok. Kelancaran alur distribusi juga lebih terjaga dan mengurangi keterlambatan.
2. Procurement management
Manajemen pengadaan barang dan jasa menjadi lebih efisien melalui fitur ini karena setiap proses mulai dari permintaan pembelian, evaluasi vendor, pemesanan, hingga penerimaan barang dapat dilakukan dalam satu sistem terpadu.
3. Order management
Perusahaan lebih mudah mengatur seluruh proses pemesanan baik dari input pesanan, verifikasi, hingga pengiriman barang, semuanya dapat terpantau secara sistematis. Fitur ini mendukung sinkronisasi data dengan tim logistik dan vendor, sehingga proses distribusi lebih cepat dan tepat waktu.
4. Planning and forecasting management
Perusahaan dan vendor bisa membuat prediksi kebutuhan produk secara tepat dan strategis. Dengan data historis dan tren permintaan, perusahaan bisa menyusun perencanaan pengadaan jangka panjang yang lebih efektif dan mengantisipasi permintaan di masa depan.
Kehadiran fitur-fitur unggul ini sangat mendukung pengelolaan hubungan dengan vendor secara lebih responsif dan proaktif, serta memperkuat ketahanan rantai pasok dalam menghadapi berbagai tantangan pasar.
Digitalisasi Pengadaan Lebih Mudah dengan Software Procurement Total

Banyak perusahaan yang masih menghadapi masalah klasik dalam pengadaan, seperti dokumen yang tercecer, sulit melacak performa vendor, dan proses persetujuan yang lama. Sedangkan, efisiensi dalam proses pengadaan menjadi kunci untuk mempertahankan produktivitas dan menekan biaya operasional.
Software Procurement Total, atau dikenal dengan vendor management system, hadir sebagai solusi terpadu yang menggabungkan fungsi dan fitur ke dalam satu platform untuk efisiensi pengadaan. Fitur-fitur unggulan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk memiliki kendali penuh atas seluruh proses pengadaan barang atau jasa dari vendor.
Berikut adalah fitur-fitur utama dari Software Procurement Total:
- Peringkat vendor atau supplier: Akses data lengkap mengenai performa vendor untuk menghindari potensi kerugian operasional.
- Sistem persetujuan terintegrasi: Kelola seluruh proses pengadaan dari berbagai lokasi melalui satu platform digital yang menyederhanakan alur persetujuan.
- Manajemen blanket order: Sederhanakan proses pemesanan produk secara berkala dan memanfaatkan keuntungan dari penawaran harga terbaik.
- Kontrol penuh anggaran: Pantau seluruh aktivitas penggunaan anggaran secara real-time untuk meminimalkan potensi manipulasi atau mark-up yang tidak transparan.
Lebih dari 800+ perusahaan telah mempercayai Software Procurement Total sebagai partner bisnis mereka yang mampu mengotomatiskan proses bisnis secara profesional. Temukan solusi pengadaan yang tepat untuk bisnis Anda melalui demo gratis sekarang juga!
Kesimpulan
Mengelola banyak vendor tanpa dukungan sistem yang terintegrasi bisa menimbulkan tantangan besar seperti kesulitan pengawasan anggaran, kesalahan administrasi, dan kurangnya transparansi. Maka dari itu, perusahaan membutuhkan solusi untuk mengoptimalkan seluruh proses pengadaan.
Penerapan teknologi canggih, terutama software procurement Total yang dapat mengevaluasi kinerja vendor secara real-time, sehingga bisnis dapat mengambil keputusan yang menguntungkan berdasarkan strategis berbasis data. Hal ini akan mendorong kelancaran rantai pasok.
Jangan lewatkan kesempatan demo gratis untuk rasakan fitur-fitur unggulannya secara langsung sekarang juga!
Pertanyaan tentang Vendor Management System
Vendor management system adalah sebuah solusi berupa perangkat lunak yang membantu perusahaan dalam mengelola hubungan mereka dengan vendor eksternal untuk memenuhi kebutuhan operasional bisnis mereka.
Contoh vendor management system (VMS) dapat berupa software procurement Total ERP, SAP Fieldglass, Connecteam, Beeline, HashMicro, dan masih banyak lagi. Vendor management system terbaik perlu disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
- Manajemen database vendor
- Pemilihan dan evaluasi vendor
- Manajemen kontrak
- Pemantauan kinerja vendor
- Pengendalian anggaran
- Manajemen risiko dan kepatuhan
- Automasi proses persetujuan












