Icon EQUIP

Novita
Balasan dalam 1 menit

Novita
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
6281222849188
×

Novita

Active Now

Novita

Active Now

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit ut aliquam, purus sit

Manufacturing Inventory Management sebagai Solusi dalam Mengoptimalkan Gudang

Picture of Marshana Vanina
Manufacturing Inventory Management

Kompleksnya proses operasional pada manufaktur membuat industri ini akan selalu menjumpai tantangan-tantangan. Salah satu tantangan yang sering industri manufaktur temui adalah pada bagian manufacturing inventory. Karena bagian ini merupakan elemen paling esensial dan rumit dari industri manufaktur. Oleh karena itu, penting untuk industri manufaktur memiliki sistem manufacturing inventory management yang efektif.

Dengan demikian, perusahaan dapat mengatasi berbagai tantangan dalam gudang manufaktur. Dalam artikel ini, Anda akan menjelajahi lebih dalam tentang pentingnya sistem manufacturing inventory management dan strategi terbaik yang dapat perusahaan manufaktur adopsi untuk mengoptimalkan gudang mereka.

Mengenal Manufacturing Inventory Management 

Manajemen inventaris manufaktur adalah kegiatan yang meliputi pemesanan, pengolahan, penyimpanan, dan penjualan berbagai bahan manufaktur. Tujuan utama dari manufacturing inventory management adalah memastikan bahwa stok barang tersedia di setiap tahap proses produksi. Hal ini penting untuk menyeimbangkan permintaan dengan pasokan agar terhindar dari kehabisan stok atau stok barang berlebih.

Di sisi lain, manufacturing inventory management akan berpengaruh kepada alur dari anggaran perusahaan. Stok barang yang terlalu sedikit dapat menyebabkan kerugian penjualan. Sementara itu, stok barang yang terlalu banyak dapat memakan ruang, anggaran perusahaan, serta berpotensi menyebabkan pemborosan, terutama bagi produsen barang yang mudah rusak seperti makanan, minuman, suplemen kesehatan, dan kosmetik.

Manufacturing inventory management juga memerlukan pemahaman akan bagaimana berbagai aspek gudang mempengaruhi bisnis Anda. Untuk melihat aspek-aspek tersebut secara komprehensif, Anda memerlukan sistem inventaris di dalam perusahaan ini. Aplikasi ini akan terintegrasi dengan setiap departemen di perusahaan Anda sehingga Anda mampu melihat jalannya bisnis secara holistik. 

Tiga Jenis Manufacturing Inventory

Tiga Jenis Manufacturing Inventory

Sebelum mengenal lebih lanjut akan manufacturing inventory management, Anda perlu mengetahui jenis-jenis gudang manufaktur. Jenis gudang manufaktur dapat Anda bedakan sesuai dengan bahan-bahan yang tersimpan di dalam gudang tersebut. Berikut penjelasan akan tiga jenis manufacturing inventory:

Raw Materials Inventory

Raw Materials Inventory merujuk pada persediaan atau stok bahan mentah yang produksi perlukan untuk menghasilkan produk jadi. Produk ini merupakan komoditas alami yang belum mengalami tahap pengolahan apa pun. Bahan mentah ini dapat berupa logam, bahan kimia, kain, plastik, dan berbagai komponen lainnya yang menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk.

WIP Inventory

Inventory dalam proses (WIP Inventory), juga dikenal sebagai barang dalam proses, merujuk pada inventaris produk yang berada dalam tahap-tahap intermediate atau perantara dalam proses produksi. Hal ini mencakup barang-barang yang belum selesai sepenuhnya, komponen, dan perakitan yang sedang menjalani berbagai operasi manufaktur tetapi belum mencapai tahap akhir menjadi produk jadi.

Finished Good Inventory

Finished Goods Inventory, atau persediaan barang jadi, merujuk pada stok produk yang telah selesai diproduksi dan siap untuk dijual kepada pelanggan. Ini mencakup barang-barang yang telah melalui semua tahap produksi, pengujian, dan pemeriksaan kualitas, dan siap untuk dikirim ke pasar.

Tiga Teknik Utama dalam Manufacturing Inventory Management 

Tiga Teknik Utama dalam Manufacturing Inventory Management

Dalam manufacturing inventory management strategies terdapat tiga jenis teknik yang umum perusahaan manufaktur gunakan. Strategi tersebut adalah pull strategy, push strategy, dan Just In Time (JIT). Berikut penjelasan akan ketiga strategi tersebut: 

Pull strategy

Pull strategy dalam gudang manufaktur mengacu pada proses produksi dan penyediaan barang sesuai dengan permintaan pelanggan atau pesanan yang diterima. Dalam strategi ini, produksi dan pengiriman bahan baku dilakukan berdasarkan pesanan yang masuk, bukan berdasarkan perkiraan atau estimasi permintaan.

Ketika ada pesanan dari pelanggan, bahan dan komponen yang diperlukan untuk memenuhi pesanan tersebut akan dikeluarkan dari gudang dan digunakan dalam proses produksi. Pendekatan ini memungkinkan manufaktur untuk menghindari over produksi dan menjaga persediaan minimal.

Keuntungan utama dari pull strategy dalam gudang manufaktur adalah pengurangan biaya persediaan dan meningkatkan efisiensi operasional. Dengan hanya memproduksi apa yang perusahaan perlukan berdasarkan pesanan yang masuk, perusahaan dapat menghindari biaya penyimpanan yang berlebihan dan risiko barang yang kedaluwarsa. Selain itu, pull strategy juga membantu mengurangi waktu siklus produksi dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Push strategy

Dengan push strategy, produksi dan penyediaan barang gudang lakukan berdasarkan perkiraan permintaan barang yang akan datang dan bukan berdasarkan pesanan yang masuk dari pelanggan. Dalam push strategy, persediaan barang perusahaan produksi dan disimpan di gudang sebelum ada pesanan yang diterima.

Perusahaan membuat perkiraan atau ramalan berdasarkan data historis, tren pasar, atau informasi yang tersedia untuk menentukan jumlah persediaan yang harus diproduksi dan disimpan di gudang. Setelah persediaan gudang produksi, barang-barang tersebut kemudian dapat langsung melalui proses pengiriman kepada pelanggan saat ada permintaan.

Keuntungan dari push strategy dalam gudang manufaktur adalah kemampuan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan cepat karena persediaan sudah tersedia di gudang. Ini juga memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan penggunaan fasilitas produksi dan mengurangi waktu siklus produksi, karena mereka dapat memulai produksi sebelum pesanan masuk.

Just In Time (JIT) 

Strategi yang bertujuan untuk menghilangkan atau meminimalkan persediaan dan waktu siklus produksi dengan menyediakan barang dan material tepat waktu. Dalam JIT, bahan baku dan komponen Anda pasok hanya saat untuk kebutuhan produksi hal ini untuk menghindari penyimpanan persediaan yang berlebihan.

Konsep JIT dalam gudang manufaktur melibatkan sinkronisasi aliran bahan dan komponen dari pemasok hingga ke proses produksi. Persediaan di gudang dapat Anda kelola dengan cermat, dengan tujuan menjaga persediaan minimal yang cukup untuk mendukung operasi sehari-hari. Barang dan material dikirim tepat waktu sesuai dengan jadwal produksi, sehingga tidak ada persediaan yang harus disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Aplikasi Inventaris untuk Efisiensi Inventory Perusahaan

Cara Agar Manufacturing Inventory Tertata dengan Baik

Cara Agar Manufacturing Inventory Tertata dengan Baik

Setelah menyesuaikan jenis barang yang tersimpan di dalam gudang manufaktur dan teknik strategi gudang Anda, kini Anda dapat mengikuti cara berikut agar manufacturing inventory management Anda berjalan dengan baik:

1. Penyusunan warehouse layout

Mendirikan sebuah gudang membutuhkan perencanaan yang matang untuk memastikan aliran bahan yang optimal. Oleh karena itu, penyusunan warehouse layout dalam gudang manufaktur merupakan hal yang selalu menjadi perhatian.

Penyusunan warehouse layout adalah proses merancang dan mengatur tata letak fisik gudang yang efisien untuk mengoptimalkan aliran barang, penyimpanan, dan operasional di dalamnya. Sebuah gudang umumnya memiliki lima area yang berfungsi untuk untuk penanganan barang:

  1. Tempat bongkar muat: Ini adalah tempat stok masuk dan keluar dari fasilitas gudang. Sebaiknya, buatlah area terpisah untuk stok yang masuk dan keluar.
  2. Bagian penerimaan: Area ini adalah tempat barang yang masuk akan dicatat, dibuka, diberi label, dan disiapkan untuk disimpan.
  3. Area penyimpanan: Bagian ini menjadi tempat penyimpanan bahan baku, perakitan, atau barang jadi saat menunggu langkah selanjutnya seperti proses produksi.
  4. Area pengambilan barang: Lokasi Ini adalah area penghubung. Barang yang telah perusahaan siapkan untuk dipindahkan dari penyimpanan ke proses produksi atau pengiriman dibawa ke area ini agar dapat diakses dengan mudah. Area pengambilan barang juga sebaiknya dipisahkan untuk pengiriman dan produksi.
  5. Pengemasan dan pengiriman: Ini adalah tempat bagi barang yang akan dikirim untuk disiapkan untuk kemudian perusahaan data sebelum proses pengiriman barang.

Sebuah gudang juga memiliki area tambahan yang tidak terkait langsung dengan penanganan barang, seperti ruang kantor, kamar mandi, ruang istirahat, dan sebagainya. Selain itu, area tambahan ini juga perlu Anda rencanakan dengan baik agar tidak menghambat aliran barang yang efisien.

2. Mengatur warehouse

Setelah Anda melakukan penyusunan warehouse layout, saatnya untuk mulai mengatur warehouse secara fisik. Mengatur warehouse dalam gudang manufaktur melibatkan serangkaian kegiatan untuk mengelola dan mengoptimalkan operasi gudang dengan efisien. Berikut adalah beberapa langkah penting dalam mengatur warehouse dalam gudang manufaktur:

  1. Tandai area

    Buat indikator visual yang intuitif dengan menggunakan tanda, cat, dan pita penanda di gudang atau ruang stok Anda. Tanda-tanda dapat menunjukkan jalur terpisah untuk karyawan yang berjalan kaki dan lalu lintas forklift. Bagi ruang menjadi area yang jelas secara visual, stasiun kerja, dan lokasi penyimpanan yang berbeda. Selain itu, petunjuk visual sangat membantu meningkatkan keselamatan kerja dan efisiensi tata letak.

  2. Buat sistem kode SKU

    SKU (Stock Keeping Unit) membedakan semua item yang berbeda di gudang dan merupakan blok dasar yang penting untuk pelacakan inventaris. Bahkan, variasi kecil dalam suatu produk harus memiliki kode SKU yang terpisah. Pertimbangkan untuk mengorganisir ruang penyimpanan fisik berdasarkan SKU.

  3. Beri label pada segala hal

    Mulai dari bahan baku dan barang jadi hingga lorong, rak, rak, kotak, stasiun kerja, dan peralatan. Memberi label membantu Anda dalam memastikan bahwa semua hal di gudang memiliki tempat yang tepat.

  4. Catat setiap pergerakan

    Lacak apa yang masuk, keluar, atau menuju produksi atau pengiriman. Hal ini perlu untuk melacak persediaan fisik dan proses, serta memastikan kepatuhan dan mendeteksi inkonsistensi dalam kualitas atau penanganan. Sangat penting bahwa setiap pergerakan meninggalkan jejak digital – otomatisasi pelacakan yang disediakan oleh sistem manajemen inventory membantu menghemat waktu dan mengurangi biaya.

  5. Gunakan barcode

    Barcode sistem inventarisasi berkelanjutan (seperti yang ditawarkan oleh banyak sistem ERP atau MRP) adalah alat penting untuk mencatat pergerakan persediaan. Ini sering terjadi secara real-time dan membantu menjaga data persediaan selalu terkini. Mengimplementasikan barcode dapat mengotomatisasi banyak tugas administratif, meningkatkan transparansi, dan mengurangi kesalahan manusia.

  6. Lacak tanggal kedaluwarsa

    Jika bekerja dengan barang yang mudah hancur, melacak tanggal kadaluarsa akan membantu menghindari bagian persediaan yang hancur. Menandai tanggal kadaluarsa dari management inventory persediaan dan menggunakan metode harga persediaan FEFO (First Expired First Out) memungkinkan penggunaan lot persediaan sesuai urutan tanggal kadaluarsa.

  7. Gunakan analisis ABC

    Analisis ABC (aturan 80/20) membantu mengkategorikan SKU ke dalam kelas untuk mengorganisir fisik inventaris berdasarkan frekuensi pergerakan barang. Item kelas A mencakup 80% dari total pergerakan dan sebaiknya Anda simpan yang paling dekat dengan produksi (bahan baku) atau pengiriman.

    Di sisi lain, item kelas B mencakup 15% dari total pergerakan dan sebaiknya Anda simpan di sebelah kelas A. Item kelas C mencakup 5% dari total pergerakan persediaan selama periode tertentu dan sebaiknya penyimpanan si tempat yang paling jauh. Hal ini membantu memastikan bahwa barang yang siklus keluar masuknya paling tinggi memakan waktu yang paling sedikit ketika proses pengambilan barang.

  8. Lakukan pemeriksaan kualitas

    Area penerimaan tidak hanya berguna untuk mengatur, membuka, dan menyortir barang yang masuk. Ini juga waktu dan tempat yang sempurna untuk melakukan pemeriksaan kualitas. Hal ini mengurangi kemungkinan barang cacat berakhir di lantai produksi atau di tangan pelanggan.

  9. Bersihkan dan jaga penyimpanan fisik

    Pemeliharaan dan pembersihan secara teratur perlu untuk meningkatkan keselamatan di tempat kerja dan mencegah kerusakan peralatan. Pemeliharaan yang tepat mencakup inspeksi secara teratur, pembersihan, layanan mesin, pemeriksaan pencahayaan dan struktural, penghapusan barang mati, dan lain sebagainya.

3. Inventory tracking

Dalam sistem manufacturing inventory management, pelacakan inventaris menjadi elemen kunci dalam memastikan ketersediaan yang akurat dan efisien. Melalui pemantauan dan pencatatan yang cermat, perusahaan dapat mengoptimalkan pengelolaan persediaan, mengurangi risiko kekurangan atau kelebihan persediaan, serta meningkatkan responsivitas terhadap permintaan pelanggan. 

Terlebih, dengan menggunakan software inventory yang tepat, perusahaan dapat mengakses informasi inventaris secara real-time, memperbarui data secara akurat, dan melakukan analisis yang mendalam untuk mengambil keputusan yang lebih baik terkait persediaan.

Kesimpulan

Dalam mengelola gudang manufaktur, ada beberapa aspek yang perlu Anda perhatikan untuk mencapai efisiensi dan kelancaran operasional. Terlebih, pengelolaan juga perlu Anda akukan dengan menyesuaikan jenis gudang manufaktur dan teknik manajemen gudang agar dapat mengoptimalkan gudang.

Selain dari menentukan jenis gudang dan teknik manajemen gudang, industri manufaktur juga memerlukan inventory tracking system. Software ini mampu untuk mengkalkulasi kapasitas gudang dan melacak lokasi barang secara otomatis. Apabila Anda tertarik, Anda dapat mencoba demo gratisnya di sini.

Picture of Marshana Vanina
Marshana Vanina

Artikel Terkait

Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien

Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien Coba GRATIS Sekarang

Artikel Terkait

Akselerasi Bisnis Anda Ke Level Berikutnya!

Telah Dipercaya Oleh

Sebentar! Apakah Anda Mau Coba Demo Gratisnya? Cukup isi Form Dibawah ini