Icon EQUIP

Novita
Balasan dalam 1 menit

Novita
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami.
6281222849188
×

Novita

Active Now

Novita

Active Now

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit ut aliquam, purus sit

Apa Itu Depresiasi: Pengertian, Faktor, dan Cara Menghitungnya

Picture of Ginta Anathia
depresiasi

Menghitung secara akurat merupakan hal yang krusial untuk kegiatan akuntansi dan pengelolaan aset, dan karena itulah Anda membutuhkan penghitungan depresiasi.

Dalam konteks tersebut, bagaimanakah penghitungan depresiasi dapat membantu Anda? Simak artikel berikut!

Definisi Depresiasi

Depresiasi adalah penurunan nilai aset akibat penggunaan, keausan, atau faktor lain dalam jangka waktu tertentu.

Penggunaan istilah ini umumnya terdapat dalam keuangan dan akuntansi untuk menghitung usia aset dan mengalokasikan biaya secara sistematis selama periode waktu tertentu.

Depresiasi berlaku untuk berbagai jenis aset berwujud, seperti bangunan dan kendaraan, berbeda dengan amortisasi yang berlaku untuk jenis aset tidak berwujud, seperti hak paten, hak sewa, dan hak dagang.

Proses ini memiliki dampak penting dalam operasional perusahaan, di mana semakin lama usia atau semakin intensif penggunaan aset, kualitas dan kuantitas kerjanya cenderung berkurang.

Apa Saja Faktor-faktor Depresiasi?

depresiasi

 

Depresiasi adalah faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam penilaian aset dalam suatu bisnis.

Dalam mengenali faktor-faktor yang mempengaruhi penyusutan, perusahaan dapat memahami bagaimana nilai aset berkurang seiring waktu.

Mengetahui faktor-faktor ini membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat terkait manajemen aset dan perencanaan keuangan.

Maka dari itu dalam analisis penurunan, faktor-faktor yang mempengaruhi nilai aset harus diperhatikan dengan seksama untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif tentang proses penurunan.

Harga perolehan

Faktor yang pertama mempengaruhi penurunan atau penyusutan adalah harga perolehan.

Harga perolehan merujuk pada harga awal saat perusahaan membeli aset pertama kali.

Hal ini menjadi acuan bagi akuntan atau divisi keuangan untuk menghitung biaya depresiasi.

Harga perolehan juga dikenal sebagai biaya atau cost yang dikeluarkan oleh perusahaan saat memperoleh atau membeli aset tetap yang akan dihitung.

Dalam beberapa periode tertentu, perhitungan biaya depresiasi biasanya kita lakukan dengan menggunakan harga perolehan sebagai dasarnya.

Nilai residu

Faktor lain yang dapat mempengaruhi biaya depresiasi adalah nilai residu.

Nilai residu merupakan nilai akhir dari suatu aset setelah tidak dapat kita depresiasi lagi.

Banyak perusahaan memiliki standar nilai residu yang mereka anggap ideal sesuai dengan keinginan mereka.

Lalu setelah mencapai nilai residu ini, aset tersebut dapat mereka pindahtangankan dengan mempertahankan sisanya dalam kepemilikan bisnis.

Nilai residu juga mencerminkan jumlah uang yang akan perusahaan terima jika aset tersebut mereka jual, tukar, atau perlakukan secara lain yang membuat aset tersebut tidak lagi dapat perusahaan gunakan.

Estimasi masa manfaat

Perkiraan masa manfaat merupakan faktor yang mempengaruhi biaya depresiasi pada masa mendatang.

Selain didasarkan pada nilai residu dan harga perolehan, perusahaan umumnya memiliki harapan tertentu mengenai kapan suatu aset akan sepenuhnya dinyatakan terdepresiasi, yang dapat berkisar antara beberapa bulan hingga sepuluh tahun tergantung pada kebijakan perusahaan.

Estimasi masa manfaat ini merupakan perkiraan mengenai usia manfaat dari aset yang telah dibeli oleh perusahaan.

Faktor-faktor seperti perawatan aset dan perlakuan perbaikan atau reparasi yang diberikan juga mempengaruhi estimasi ini.

Dengan kata lain, estimasi masa manfaat dapat diartikan sebagai perkiraan mengenai berapa lama suatu aset dapat terus dimanfaatkan.

Pola pemakaian

Pola pemakaian mengacu pada cara dan intensitas penggunaan aset selama proses produksi.

Hal ini dapat berpengaruh terhadap estimasi waktu habis manfaat aset tersebut.

Secara umum, semakin berat pemakaian dan semakin tinggi intensitas penggunaannya, maka estimasi masa manfaatnya akan semakin cepat habis.

Dalam rumus penurunan, pola pemakaian ini dihitung dengan menjumlahkan beban selama jangka waktu penurunan tersebut.

Selain itu, semakin intensif pemakaian aset, biaya depresiasinya juga akan meningkat.

Manfaat dari Depresiasi

depresiasi

 

Depresiasi memiliki sejumlah manfaat yang penting dalam konteks bisnis, seperti operasional perusahaan.

Memahami manfaat yang terkait dengan depresiasi merupakan langkah penting dalam mengelola aset dengan efisien.

Dengan memanfaatkan penyusutan dengan baik, perusahaan bisa mendapatkan manfaat-manfaat berikut.

Pendataan keuntungan

Dalam perhitungan laba perusahaan, penting untuk mempertimbangkan biaya depresiasi.

Depresiasi memberikan manfaat utama dalam mengumpulkan informasi tentang keuntungan yang kita peroleh.

Hal ini dikarenakan adanya pengeluaran awal untuk aset dan cadangan aset yang harus dicatat dalam laporan keuangan.

Dengan menghitung depresiasi, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang laba bersih yang telah mereka hasilkan dari operasi bisnisnya.

Informasi nilai awal aset

Dalam konteks perhitungan penurunan, penting untuk memperoleh informasi mengenai nilai awal aset.

Hal ini memiliki manfaat utama dalam akuntansi, karena tidak hanya mengacu pada kegunaan aset yang dibeli.

Namun, harga awal aset dan cara penggunaannya juga harus kita pertimbangkan dalam proses depresiasi.

Pengukuran ini bergantung pada hak guna kerja dan kepemilikan aset.

Dengan menggabungkan informasi ini, Anda dapat menentukan nilai awal aset yang kemudian Anda gunakan dalam menghitung beban operasional dan keuntungan.

Mengurangi potensi kerugian

Salah satu tujuan penyusutan adalah mengurangi risiko kerugian bagi perusahaan.

Ketika perusahaan membeli aset, ada potensi bahwa aset tersebut tidak akan menghasilkan produktivitas yang kita harapkan.

Oleh karena itu, dengan menerapkan depresiasi, perusahaan dapat meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.

Depresiasi juga mendorong perusahaan untuk memaksimalkan penggunaan aset yang mereka miliki agar menghasilkan keuntungan yang optimal.

Selain itu, dengan menyiapkan alokasi dana untuk membeli aset baru karena nilai aset yang terus terdepresiasi, perusahaan dapat mengantisipasi kebutuhan penggantian aset di masa depan.

Untuk mengurangi potensi kerugian, Anda dapat menggunakan aplikasi manajemen aset untuk membantu Anda dalam mengelola aset Anda.

Melacak biaya setiap periode

Manfaat lain dari depresiasi adalah kemampuan perusahaan untuk melacak biaya setiap periode.

Biaya depresiasi merupakan dana yang kita sisihkan untuk membeli aset baru karena aset lama sudah tidak dapat kita manfaatkan lagi.

Dengan melakukan perhitungan dan pencatatan yang tepat, perusahaan dapat menghitung dengan akurat biaya depresiasi dalam jangka waktu tertentu.

Keuntungan ini juga akan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan terkait aset, seperti kapan sebaiknya membeli aset baru, berapa jumlah produksi maksimum yang dapat kita lakukan dengan aset tersebut, dan pertimbangan lainnya.

Dengan mengetahui biaya depresiasi yang terjadi setiap periode, perusahaan dapat membuat rencana keuangan yang lebih efektif dan mengoptimalkan penggunaan aset yang mereka miliki.

Bagaimana Cara Menghitung Depresiasi?

depresiasi

 

Menghitung penyusutan atau penurunan merupakan proses yang penting dalam akuntansi yang memperhitungkan penurunan nilai aset seiring berjalannya waktu.

Ada beberapa metode yang dapat kita gunakan untuk menghitung penyusutan, termasuk metode garis lurus, metode saldo menurun, dan metode unit produksi.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu, dan pemilihan metode yang tepat tergantung pada jenis aset, umur aset, dan tujuan perusahaan.

Berikut penjelasan lebih rinci mengenai metode-metode menghitung depresiasi.

Metode garis lurus

Metode garis lurus, atau straight-line method, adalah cara menghitung depresiasi yang berdasarkan pada waktu daripada penggunaan aset.

Rumus depresiasi metode garis lurus adalah:

Nilai Penyusutan = Harga Pendapatan – Nilai Residu : Usia Ekonomis

Metode garis lurus sering kita gunakan untuk menghitung beban penyusutan.

Namun meskipun rumusnya sederhana, metode ini kurang akurat dan realistis karena mengasumsikan bahwa aset memiliki nilai penggunaan yang sama setiap tahunnya.

Metode beban menurun

Metode beban menurun, atau double-declining method, adalah cara untuk menghitung depresiasi aset dengan mempertimbangkan total pendapatan tahunan dan penurunan saldo.

Dalam metode ini, beban penyusutan aset memiliki nilai yang lebih tinggi pada periode awal, namun secara bertahap mengecil pada periode berikutnya.

Rumus yang kita gunakan dalam metode beban menurun adalah sebagai berikut:

Nilai Penyusutan = Harga beli aset x persentase penyusutan

Metode ini kita gunakan untuk mengalokasikan beban penyusutan secara lebih berat pada tahun-tahun awal, karena pada tahun-tahun tersebut aset cenderung mengalami penurunan nilai yang lebih signifikan.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengakui pengurangan nilai tersebut dalam catatan keuangan mereka dengan cara yang lebih cepat.

Dengan demikian, metode beban menurun memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kondisi aktual aset dari waktu ke waktu.

Metode aktivitas

Dalam metode aktivitas Anda menghitung depresiasi berdasarkan pemanfaatan aset dan hasil produktivitasnya.

Rumus depresiasi aktivitas adalah sebagai berikut:

[(Biaya Perolehan – Nilai Residu) × Estimasi Usia Penggunaan] : Usia Produktif

Metode ini fokus pada penggunaan dan produktivitas aset selama perusahaan miliki.

Namun, perlu Anda ingat bahwa metode ini tidak cocok untuk situasi di mana penyusutan Anda ukur berdasarkan waktu dan bukan aktivitas.

Metode ini lebih cocok untuk kasus di mana penggunaan aset dapat Anda ukur dengan jelas, seperti pada mesin produksi.

Metode depresiasi khusus

Cara menghitung depresiasi khusus adalah salah satu cara untuk menghitung depresiasi yang perusahaan atau akuntan gunakan.

Tujuannya adalah untuk mencari tahu manfaat dari penurunan nilai aset.

Dalam metode ini, tidak kita tidak menggunakan rumus depresiasi, melainkan metode kelompok dan metode campuran.

Metode kelompok kita gunakan untuk mengukur aktiva homogen yang memiliki fungsi yang mirip, sementara metode campuran kita terapkan berdasarkan pertimbangan akuntan.

Metode saldo menurun ganda

Cara menghitung saldo menurun ganda adalah salah satu cara untuk menghitung depresiasi yang menggunakan rumus depresiasi berdasarkan biaya penyusutan garis lurus tanpa nilai residu, kemudian kita lipatgandakan.

Dengan menggunakan metode ini, kita dapat mengukur depresiasi dengan memperhitungkan nilai buku aset pada awal setiap periode waktu.

Rumus depresiasi saldo menurun ganda adalah sebagai berikut:

Depresiasi = (Harga Perolehan : Usia Ekonomis) × 2

Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat menentukan besarnya depresiasi yang harus kita alokasikan setiap periode waktu agar nilai buku aset dapat mengikuti pola penurunan ganda.

Metode saldo menurun ganda sangat berguna dalam menghitung penyusutan aset dengan cara yang lebih akurat dan sesuai dengan perkembangan nilai buku aset dari waktu ke waktu.

Metode unit produksi

Cara menghitung unit produksi adalah salah satu metode untuk menghitung penurunan yang kita lakukan dengan merincikan perhitungan aset dalam satuan waktu (jam) dan berat (kg).

Rumus depresiasi yang kita gunakan dalam metode unit produksi adalah sebagai berikut:

Depresiasi = (Harga pendapatan – Nilai residu) x (Pemanfaatan aset : Estimasi usia)

Dengan menggunakan metode ini, perhitungan depresiasi kita lakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti harga pendapatan, nilai residu, pemanfaatan aset, dan estimasi usia.

Melalui cara ini, metode unit produksi memberikan gambaran yang lebih terperinci tentang bagaimana aset tersebut akan mengalami penurunan seiring berjalannya waktu.

Kesimpulan

Dalam artikel ini, kita telah membahas mengenai depresiasi, faktor-faktor yang mempengaruhinya, manfaatnya, dan metode-metode yang dapat Anda gunakan untuk menghitungnya.

Singkatnya, penyusutan ini memiliki peran penting dalam manajemen aset dan pengelolaan keuangan perusahaan.

Namun, Anda tidak perlu khawatir karena dengan menggunakan sistem akuntansi, Anda dapat mengelola aset dan keuangan perusahaan dengan tepat dan akurat.

Salah satu sistem akuntansi yang kami rekomendasikan adalah software akuntansi milik Total ERP.

Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan dapat dengan mudah menghitung depresiasi aset mereka berdasarkan metode-metode yang telah dijelaskan sebelumnya. Coba demo gratis sekarang!

Picture of Ginta Anathia
Ginta Anathia

Artikel Terkait

Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien

Saatnya Beralih ke Solusi ERP yang Lebih Efisien Coba GRATIS Sekarang

Artikel Terkait

Akselerasi Bisnis Anda Ke Level Berikutnya!

Telah Dipercaya Oleh

Sebentar! Apakah Anda Mau Coba Demo Gratisnya? Cukup isi Form Dibawah ini