Dalam dunia bisnis, terutama dalam proses pengadaan barang dan jasa, perusahaan perlu memastikan mereka mendapatkan harga yang kompetitif dan kualitas terbaik dari vendor. Salah satu cara yang digunakan adalah melalui dokumen Request for Quotation atau RFQ. Proses ini penting agar perusahaan dapat membandingkan penawaran sebelum mengambil keputusan.
RFQ adalah salah satu tahapan penting dalam rantai pasokan karena mampu memberikan transparansi dalam pengadaan. Dengan meminta penawaran dari beberapa vendor, perusahaan bisa membandingkan harga, kualitas, dan waktu pengiriman. Proses ini semakin efisien bila didukung oleh software procurement untuk mengelola dokumen dan alur kerja secara digital.
Selain itu, penggunaan request for quotation juga mendukung efisiensi bisnis. Proses ini membuat vendor lebih kompetitif dalam memberikan penawaran terbaik mereka, karena mengetahui bahwa mereka bersaing dengan vendor lain. Akibatnya, perusahaan dapat memperoleh harga yang lebih masuk akal tanpa mengorbankan kualitas.
Jadi, apa itu RFQ? Bagaimana tahap dan fungsi penggunaan RFQ dalam bisnis? Apa saja yang harus dilakukan dalam membuat RFQ? Untuk mengetahui jawabannya, simak artikel berikut ini!

Apa itu RFQ (Request for Quotation)?
RFQ adalah singkatan dari Request for Quotation, yaitu dokumen resmi yang dibuat oleh perusahaan untuk meminta penawaran harga dari pemasok atau vendor. Dokumen ini biasanya berisi detail barang atau jasa yang dibutuhkan, jumlah, spesifikasi, hingga syarat pembayaran.
Secara sederhana, request for quotation menjadi jembatan komunikasi antara perusahaan dan vendor. Perusahaan menyampaikan apa yang mereka butuhkan, lalu vendor merespons dengan harga, ketersediaan, dan estimasi waktu. Dari sinilah perusahaan bisa menilai mana penawaran yang paling sesuai.
Selain untuk memastikan harga terbaik, contoh RFQ juga bermanfaat untuk mendokumentasikan proses pengadaan. Dengan adanya dokumen ini, perusahaan memiliki catatan resmi terkait penawaran yang masuk, sehingga lebih mudah melakukan evaluasi serta audit di kemudian hari.
Tahap Penggunaan RFQ dalam Bisnis
Dalam praktiknya, penggunaan RFQ bukan sekadar meminta harga. Ada tahapan yang perlu dilalui agar proses ini berjalan efektif dan menghasilkan keputusan yang tepat. Setiap tahapan membantu perusahaan mendapatkan transparansi dan kejelasan dari vendor yang diajak bekerja sama.
1. Identifikasi kebutuhan
Tahap awal dimulai dengan menentukan barang atau jasa yang dibutuhkan perusahaan. Detail kebutuhan ini harus jelas, mulai dari spesifikasi teknis, jumlah, hingga standar kualitas. Tanpa tahap ini, vendor bisa salah menafsirkan kebutuhan dan penawaran menjadi tidak akurat.
2. Pembuatan dokumen RFQ
Setelah kebutuhan jelas, perusahaan menyusun dokumen RFQ yang berisi informasi detail pengadaan. Dokumen ini biasanya meliputi deskripsi produk, jumlah, waktu pengiriman, serta ketentuan pembayaran. Penyusunan yang rapi akan membantu vendor memberikan jawaban yang sesuai.
3. Distribusi RFQ ke vendor
Dokumen RFQ kemudian dikirim ke beberapa vendor yang potensial. Tujuannya agar perusahaan bisa membandingkan berbagai penawaran yang masuk. Pada tahap ini, transparansi sangat penting agar semua vendor memiliki kesempatan yang sama dalam memberikan penawaran, terutama jika didukung oleh vendor management software untuk mengelola proses distribusi RFQ.
4. Evaluasi penawaran
Setelah vendor mengirimkan respons, perusahaan melakukan evaluasi. Penilaian bukan hanya berdasarkan harga, tapi juga kualitas, reputasi vendor, serta kepatuhan terhadap syarat yang diminta. Dengan begitu, keputusan yang diambil akan lebih menyeluruh dan adil.
5. Pemilihan vendor
Tahap akhir adalah memilih vendor yang paling sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Keputusan ini didasarkan pada hasil evaluasi sebelumnya. Vendor yang dipilih kemudian akan masuk ke tahap selanjutnya, yaitu pembuatan kontrak atau perjanjian kerja sama.
Fungsi RFQ dalam Sistem Pengadaan
Selain tahapan penggunaan, penting juga memahami fungsi RFQ dalam sistem pengadaan. RFQ bukan hanya sekadar permintaan harga, tetapi memiliki peran strategis dalam menjaga efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan.
1. Membandingkan harga dengan transparan
Fungsi utama RFQ adalah membantu perusahaan membandingkan harga dari berbagai vendor. Dengan adanya request for quotation, perusahaan bisa melihat secara terbuka penawaran yang diberikan sehingga keputusan lebih adil dan terukur.
2. Mendukung efisiensi proses pengadaan
RFQ adalah cara untuk mempercepat proses pengadaan. Daripada menunggu negosiasi panjang, perusahaan langsung mendapat penawaran resmi dari vendor. Proses ini membuat pengadaan lebih efisien baik dari segi waktu maupun biaya.
3. Menjamin kualitas dan kepatuhan
Selain harga, RFQ juga menekankan spesifikasi dan persyaratan lain. Dengan begitu, vendor tidak hanya bersaing dari sisi harga, tetapi juga kualitas dan kepatuhan terhadap standar perusahaan. Ini membantu menjaga konsistensi hasil pengadaan.
4. Mencatat proses pengadaan dengan baik
Contoh RFQ juga berfungsi sebagai catatan resmi dalam proses pengadaan. Semua dokumen yang masuk bisa dijadikan arsip untuk kebutuhan audit, laporan, atau evaluasi. Dengan dokumentasi yang baik, perusahaan dapat mengurangi risiko kesalahan di masa depan.
Cara Membuat RFQ (Request for Quotation)
Dalam dunia bisnis modern, cara membuat RFQ kini semakin mudah karena sudah dibantu teknologi digital. Jika dulu penyusunan dokumen RFQ dilakukan manual, kini banyak perusahaan memanfaatkan software procurement untuk mengelola pengadaan. Dengan begitu, proses menjadi lebih cepat, akurat, dan transparan.
1. Tentukan kebutuhan secara detail
Langkah pertama adalah mendeskripsikan kebutuhan perusahaan dengan jelas. Mulai dari jumlah barang, spesifikasi teknis, hingga jadwal pengiriman. Detail ini penting agar vendor dapat memahami kebutuhan tanpa salah tafsir, sehingga penawaran yang diberikan lebih akurat.
2. Susun format RFQ yang terstruktur
Gunakan template atau sistem yang terorganisir untuk membuat dokumen RFQ. Format terstruktur memudahkan perusahaan mengkomunikasikan kebutuhan, dan vendor pun lebih mudah memberikan penawaran. Perusahaan dapat memakai vendor management software agar format RFQ seragam.
3. Distribusikan ke supplier yang relevan
Setelah dokumen siap, kirimkan ke supplier yang relevan sesuai bidangnya. Dalam tahap ini, perusahaan bisa memanfaatkan fitur supplier management untuk memastikan RFQ sampai ke vendor yang tepat. Semakin relevan supplier yang dipilih, semakin besar peluang mendapatkan penawaran terbaik.
4. Gunakan sistem digital untuk monitoring
Selain distribusi, proses monitoring juga penting. Dengan software procurement, perusahaan bisa melacak status RFQ secara real time, mulai dari distribusi, balasan vendor, hingga evaluasi. Teknologi ini membantu perusahaan lebih efisien dalam memantau seluruh proses pengadaan.
Efisiensikan Penyusunan Dokumen RFQ Anda dengan Software Procurement Total
Total merupakan software procurement terbaik di Indonesia yang dirancang untuk mempermudah sekaligus mengamankan seluruh proses pengadaan barang dan jasa. Dengan sistem berbasis cloud, Total membantu perusahaan mengotomasi aktivitas procurement, sehingga lebih efisien, transparan, serta meminimalisir potensi kecurangan anggaran.
Melalui fitur unggulannya, Total menyederhanakan penyusunan dokumen RFQ dengan integrasi sistem persetujuan, peringkat vendor, kontrol anggaran, hingga manajemen blanket order. Proses pemilihan supplier, penyusunan anggaran, hingga approval dapat dilakukan otomatis, sehingga RFQ yang dihasilkan lebih cepat, akurat, dan mendukung keputusan strategis perusahaan.
Berikut merupakan fitur dari software procurement Total:
- Sistem Persetujuan Terintegrasi: Kelola persetujuan untuk pengajuan pengadaan dari berbagai cabang dalam satu platform terintegrasi.
- Manajemen Blanket Order: Permudah pemesanan produk dengan pemasok dalam jangka waktu tertentu dan dapatkan keuntungan maksimal dari penawaran produk terbaik.
- Kontrol Penuh Anggaran: Monitor penggunaan anggaran secara menyeluruh dalam satu sistem terintegrasi untuk mengurangi kecurangan mark up anggaran.
- Peringkat Vendor/Supplier: Dapatkan informasi lengkap terkait kinerja vendor/supplier untuk mengurangi risiko kerugian operasional perusahaan.
Kesimpulan
RFQ atau Request for Quotation adalah dokumen resmi yang berfungsi sebagai jembatan komunikasi antara perusahaan dan vendor. Melalui dokumen ini, perusahaan dapat meminta penawaran harga hingga syarat pembayaran, sehingga mempermudah proses evaluasi dan mendapatkan penawaran terbaik.
Untuk itu, Total menghadirkan software procurement yang mampu mengotomasi penyusunan dokumen RFQ. Dengan fitur persetujuan terintegrasi, kontrol anggaran, hingga peringkat vendor, Total membantu perusahaan mengelola pengadaan lebih efisien, transparan, serta aman dari risiko kecurangan.
Segera coba demo gratis software procurement Total dan rasakan manfaatnya dalam menyusun RFQ lebih cepat, akurat, dan praktis. Dengan dukungan sistem berbasis cloud, perusahaan Anda dapat meningkatkan efisiensi pengadaan sekaligus memastikan setiap proses pembelian berjalan transparan dan strategis.

FAQ tentang RFQ
Nah, dalam dunia bisnis Anda mungkin sering mendengar istilah RFQ. RFQ adalah singkatan dari Request for Quotation. Dokumen ini biasanya digunakan dalam tahap perencanaan anggaran pengadaan barang atau jasa, khususnya ketika perusahaan memiliki alokasi anggaran tertentu yang harus disesuaikan dengan penawaran vendor.
RFQ berfokus pada angka, yaitu permintaan informasi harga untuk memenuhi kebutuhan spesifik perusahaan. Sedangkan RFP atau Request for Proposal lebih menekankan pada perbandingan nilai dan keunggulan antar vendor, sehingga perusahaan bisa menilai aspek kualitas, inovasi, dan strategi yang ditawarkan masing-masing pemasok.
Dalam konteks pengadaan, RFQ atau permintaan penawaran adalah proses ketika perusahaan mengundang vendor atau kontraktor untuk memberikan penawaran resmi. RFQ sangat bermanfaat bagi bisnis yang mengalihdayakan pengadaan barang dan jasa, karena membantu perusahaan menilai penawaran secara jelas dan mengambil keputusan yang lebih tepat.
RFQ, singkatan dari Request for Quotation, merupakan dokumen resmi yang menjelaskan detail spesifikasi kebutuhan perusahaan. Dokumen ini menjadi dasar bagi vendor untuk memberikan penawaran yang sesuai, baik dari segi harga, kualitas, maupun waktu pengiriman, sehingga perusahaan bisa melakukan evaluasi dengan lebih objektif.