Sebuah studi Deloitte menemukan bahwa lebih dari 30% proyek konstruksi memakan biaya lebih dari yang diperkirakan. Ini bisa menyebabkan kerugian besar bagi perusahaan-perusahaan itu. Itu sebabnya, penting sekali memiliki sistem akuntansi pada industri konstruksi yang baik.
Akuntansi di bidang konstruksi jauh lebih kompleks. Industri ini membutuhkan kontrol atas semua aspek biaya dan pendapatan dalam sebuah proyek, sehingga penerapan akuntansi perusahaan konstruksi menjadi akurat dan transparan.
Sehingga, perusahaan konstruksi harus tahu cara menghadapi tantangan retensi kontrak, pesanan perubahan, dan cara akurat mengakui pendapatan. Oleh sebab itu, melalui artikel ini kami sudah menyediakan langkah-langkah meningkatkan efektivitas dan ketepatan akuntansi Anda. Yuk, simak!
Apa itu Akuntansi Bisnis Konstruksi?
Akuntansi konstruksi adalah cabang akuntansi yang dirancang secara khusus untuk kebutuhan bisnis konstruksi. Fiturnya meliputi pelacakan dan analisis biaya, pengelolaan anggaran, pemantauan arus kas, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi industri.
Pada praktik terbaiknya, akuntansi konstruksi memberikan wawasan berharga untuk pengambilan keputusan dan mendukung pertumbuhan keuangan yang sehat. Untuk kategori akuntansi ini melibatkan tipe biaya dan proyek yang bervariasi, sehingga penerapan akuntansi perusahaan konstruksi menjadi kunci dalam menjaga efisiensi dan keberlanjutan bisnis.
Perbedaan Akuntansi Bisnis Konstruksi dan Akuntansi Reguler
Walaupun keduanya memiliki tujuan utama yang sama, yaitu menyajikan informasi keuangan yang akurat, akuntansi bisnis konstruksi memiliki kerumitan lebih tinggi dibanding akuntansi reguler. Hal ini terjadi karena sifat bisnis konstruksi yang berbasis proyek, jangka panjang, serta melibatkan berbagai variabel biaya dan kontrak.
Akuntansi Konstruksi | Akuntansi Reguler |
|
|
Fungsi Sistem Akuntansi dalam Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi karena melibatkan biaya besar, kontrak jangka panjang, serta banyak pihak yang terlibat. Sistem akuntansi hadir untuk memastikan manajemen keuangan proyek konstruksi berjalan transparan, efisien, dan terukur.
Berikut fungsi dan manfaat sistem akuntansi pada proyek konstruksi.
- Pelacakan arus kas dan utang piutang: Arus kas dipantau secara real-time, termasuk pengelolaan piutang dan utang proyek, sehingga meminimalkan risiko likuiditas.
- Monitoring biaya proyek:Sistem ini dapat melacak seluruh pengeluaran biaya proyek, dari material, tenaga kerja, hingga overhead secara akurat dan detail dengan dukungan software purchase order untuk mempercepat proses administrasi pembelian.
- Pelaporan keuangan dan analisis kinerja proyek:Sistem akuntansi menghasilkan laporan keuangan per proyek yang dapat diakses secara real-time untuk menilai performa proyek dan alat komunikasi dengan klien atau stakeholder, sehingga mendukung transparansi dan efektivitas akuntansi perusahaan konstruksi.
- Dasar pengambilan keputusan strategis: Data keuangan yang komprehensif dan up-to-date memberikan landasan kuat bagi kontraktor untuk membuat keputusan strategis berdasarkan data akuntabilitas.
- Keamanan, rekonsiliasi, dan audit trail: Sistem akuntansi otomatis memudahkan rekonsiliasi bank serta menjaga keamanan data keuangan dari kesalahan manual dan potensi kehilangan. Selain itu, sistem ini menghasilkan jejak audit (audit trail) yang transparan dan mudah diakses, serta dapat terintegrasi dengan aplikasi RAB bangunan untuk pengelolaan anggaran yang lebih efektif.
Konsep Dasar Akuntansi Konstruksi
Memahami konsep dasar akuntansi industri konstruksi adalah kunci bagi siapa saja yang ingin mengelola keuangan proyek dengan efektif. Akuntansi proyek konstruksi mencakup beberapa aspek penting seperti penetapan biaya pekerjaan, pengakuan pendapatan dari kontrak, dan retensi kontrak. Mari kita bahas masing-masing konsep ini dengan lebih mendalam:
1. Penetapan biaya pekerjaan (Job Costing)
Penetapan biaya pekerjaan adalah fondasi dari akuntansi konstruksi. Ini melibatkan perkiraan biaya untuk material, tenaga kerja, dan overhead secara akurat. Dengan menghitung semua biaya secara cermat, manajer proyek dapat menjaga anggaran tetap terkendali dan mencegah pembengkakan biaya yang tidak terduga.
2. Pengakuan pendapatan dalam kontrak
Kontraktor biasanya menggunakan metode basis kas atau persentase penyelesaian untuk mengakui pendapatan dari kontrak. Sesuaikan pilihan metode ini dengan kesepakatan klien dan standar akuntansi yang berlaku.
3. Retensi kontrak
Klien menahan uang sebagai retensi kontrak untuk memastikan pekerjaan diselesaikan sesuai spesifikasi kontrak.Hal ini berfungsi sebagai jaminan kinerja dan sangat penting untuk mengontrol arus kas proyek. Menyadari dan mengelola retensi kontrak dengan baik membantu menjaga stabilitas keuangan proyek.
4. Penagihan konstruksi
Jenis kontrak menentukan variasi metode penagihan dalam proyek konstruksi. Ada beberapa metode seperti harga tetap, waktu dan material, serta harga satuan. Kontraktor harus memilih metode yang sesuai dengan jenis proyek dan kesepakatan dengan klien agar penagihan berjalan efisien dan transparan.
5. Penggajian konstruksi
Penggajian di industri konstruksi harus mematuhi aturan upah setempat dan regulasi penggajian negara. Pengelolaan gaji yang baik tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap hukum, tetapi juga menjaga motivasi dan kepuasan pekerja. Penggajian yang tepat waktu dan akurat adalah faktor kunci dalam menjaga produktivitas dan moral tenaga kerja, serta menjadi bagian penting dari sistem akuntansi perusahaan konstruksi yang terstruktur.
Kesalahan Umum dalam Akuntansi Konstruksi
Mengelola akuntansi proyek konstruksi tanpa kesalahan sangat penting untuk keberlangsungan dan profitabilitas proyek. Kesalahan dalam akuntansi konstruksi dapat berdampak besar pada keuangan proyek dan kepercayaan klien. Berikut adalah beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan bagaimana menghindarinya:
- Disorganisasi: Kurangnya organisasi dalam pengelolaan dokumentasi dapat menyebabkan kebingungan dan kesalahan dalam laporan keuangan.
- Estimasi biaya pekerjaan: Estimasi biaya yang tidak akurat dapat mengakibatkan pembengkakan biaya atau kekurangan dana untuk menyelesaikan proyek.
- Pengakuan yang tidak akurat: Pengakuan pendapatan dan biaya yang salah dalam joint venture dapat merusak kepercayaan antara pihak-pihak yang terlibat.
- Pehitungan biaya overhead yang salah: Kesalahan dalam perhitungan biaya overhead dapat menyebabkan alokasi biaya yang tidak tepat, yang berdampak pada total biaya proyek.
- Perubahan pesanan yang tidak dikelola dengan baik: Hal ini dapat meningkatkan biaya dan memperpanjang waktu pengerjaan.
- Menerima persyaratan kontrak yang tidak masuk akal: Kesalahan ini dapat membahayakan kesehatan finansial proyek.
Gunakan sistem akuntansi terbaik, ketahui rincian harga, dan coba demo gratis pada gambar di bawah ini untuk menghindari kesalahan memahami syarat kontrak finansial!
Tips Terbaik dalam Pengelolaan Akuntansi Perusahaan Konstruksi
Pengelolaan akuntansi dalam industri konstruksi sangat penting untuk memastikan proyek berjalan efisien dan keuangan tetap akurat. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan risiko pembengkakan biaya, mengelola arus kas dengan baik, dan mendukung pengambilan keputusan strategis berbasis data yang valid.
Berikut beberapa tips hebat untuk mengelola akuntansi proyek konstruksi Anda dengan lebih baik:
- Fokus pada job costing yang akurat: Mengontrol job costing secara ketat sangat penting. Dengan memastikan biaya proyek tercatat dengan akurat, Anda dapat mengurangi risiko pembengkakan biaya dan mengalokasikan dana dengan tepat.
- Gunakan akuntansi berbasis kas: Akuntansi berbasis kas memungkinkan Anda untuk melihat arus kas masuk dan keluar secara langsung, yang sangat penting dalam industri konstruksi.
- Tentukan startegi pajak terbaik: Dengan merencanakan pajak secara cermat, Anda dapat memastikan kepatuhan terhadap hukum sambil meminimalkan beban pajak.
- Investasi dalam software akuntansi konstruksi: Mengintegrasikan teknologi ke dalam bisnis konstruksi dapat meningkatkan efisiensi operasional. Software akuntansi modern dirancang khusus untuk industri konstruksi, membantu dalam pembuatan laporan yang transparan dan akurat.
Efisiensikan Pengelolaan Akuntansi Konstruksi Anda dengan Software Akuntansi Total
Software akuntansi Total membantu perusahaan konstruksi dalam mengelola keuangan secara lebih efisien, mulai dari pencatatan transaksi, pembukuan, hingga pembuatan laporan keuangan.
Dengan fitur seperti jurnal otomatis, neraca, laba rugi, arus kas, serta integrasi dengan sistem penjualan, pembelian, dan inventaris, pengelolaan keuangan proyek menjadi lebih terstruktur dan akurat.
Selain itu, aplikasi ini cocok digunakan oleh berbagai ukuran perusahaan, baik skala kecil maupun besar, dengan keunggulan otomatisasi yang mampu menghemat waktu dan mengurangi kesalahan manual. Dukungan sistem online memungkinkan pengawasan keuangan dilakukan secara real-time dari mana saja.
Berikut ini merupakan fitur dari software akuntansi Total, antara lain:
- Rekonsiliasi Bank: Mempermudah proses rekonsiliasi dan pelacakan transaksi keuangan secara otomatis.
- Kontrol Arus Kas: Memantau dan mengelola arus kas penerimaan dan pengeluaran uang tunai.
- Manajemen Invoice: Sistem untuk membuat, mengirim, dan melacak faktur.
- Pembuatan E-Faktur: Alat percetakan faktur memudahkan mencetak invoice fisik langsung dari sistem.
- Pelaporan Pajak: Menghasilkan laporan pajak yang akurat dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
- Earning After Tax (EAT): Memberikan gambaran jelas tentang laba bersih perusahaan setelah pajak.
- 3-Way Matching: Memungkinkan perusahaan untuk mencocokkan tiga dokumen penting purchase order, goods receipt, dan invoice sebelum melakukan pembayaran.
- Sistem Akuntansi Ganda: Sistem ini mencatat setiap transaksi keuangan dalam dua sisi (debit dan kredit) secara otomatis.