Laporan audit internal adalah dokumen penting yang digunakan untuk menilai efektivitas sistem pengendalian, kepatuhan terhadap kebijakan, dan efisiensi operasional perusahaan. Audit internal membantu memastikan setiap aktivitas berjalan sesuai standar dan bebas dari potensi penyimpangan.
Melalui audit internal yang terstruktur, perusahaan dapat mengidentifikasi risiko lebih awal, memperkuat tata kelola, serta meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan. Selain itu, laporan ini menjadi dasar penting untuk pengambilan keputusan strategis yang lebih akurat.
Yuk, simak panduan lengkapnya di artikel ini untuk tahu cara membuat laporan audit internal yang efektif dan rapi. Di akhir, ada template gratis yang bisa langsung diunduh agar proses penyusunannya jadi lebih mudah dan praktis!
Key Takeaways
Laporan audit internal adalah dokumen evaluasi independen internal untuk memberikan nilai tambah dan perbaikan operasional.
Struktur laporan audit yang efektif mencakup ringkasan eksekutif, tujuan, ruang lingkup, temuan berbasis bukti (4C), serta rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti (SMART).
Proses pembuatan laporan melibatkan lima tahap krusial: perencanaan, pengumpulan bukti (fieldwork), penyusunan draf, diskusi auditee, dan finalisasi laporan
Apa Itu Laporan Audit Internal?
Laporan audit internal adalah dokumen penilaian yang menyajikan hasil dari kegiatan audit internal, yaitu evaluasi independen dan objektif terhadap sistem pengendalian internal, manajemen risiko, dan tata kelola perusahaan. Laporan ini memberikan penilaian masalah dan rekomendasi konstruktif untuk perbaikan.
Laporan audit mengidentifikasi area yang memerlukan perhatian segera, mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif, dan memperkuat pertahanan perusahaan terhadap potensi kerugian finansial maupun reputasi. Dengan demikian, laporan ini membantu investasi strategis untuk pertumbuhan dan keamanan jangka panjang.
Mengapa Laporan Audit Internal itu Penting?
Laporan audit internal membantu perusahaan memastikan seluruh kegiatan operasional berjalan sesuai prosedur dan standar yang berlaku. Dokumen ini juga berfungsi untuk mendeteksi penyimpangan sejak dini agar risiko dapat segera dikendalikan.
Melalui audit internal, manajemen memperoleh gambaran akurat tentang efektivitas sistem pengendalian dan efisiensi proses kerja. Informasi tersebut menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan strategis dan peningkatan kinerja.
Selain itu, laporan audit internal meningkatkan transparansi dan kepercayaan dari pemangku kepentingan. Dengan hasil audit yang jelas dan terukur, perusahaan dapat memperkuat tata kelola serta menunjukkan komitmen terhadap integritas dan akuntabilitas.
Tujuan Utama Laporan Audit Internal
Sebelum menyusun laporan audit internal, penting untuk memahami apa yang ingin dicapai dari proses audit tersebut. Laporan yang efektif tidak hanya mencatat temuan, tetapi juga memberikan panduan bagi manajemen untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja organisasi. Berikut tujuan utamanya:
- Menginformasikan hasil temuan dan kondisi aktual yang terjadi di lapangan.
- Mengevaluasi efektivitas kebijakan, prosedur, serta sistem pengendalian internal perusahaan.
- Mendeteksi potensi risiko atau penyimpangan yang dapat memengaruhi operasional.
- Memberikan rekomendasi yang membantu manajemen dalam pengambilan keputusan strategis.
- Mendorong perbaikan berkelanjutan untuk meningkatkan efisiensi dan tata kelola perusahaan.
Fungsi Laporan Audit Internal untuk Perusahaan
Laporan audit internal memiliki peran penting dalam memastikan seluruh aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan prosedur, regulasi, dan standar yang berlaku. Berikut fungsi utamanya:
- Mengidentifikasi risiko dan kelemahan kontrol dalam proses operasional, keuangan, dan sistem IT.
- Menilai efektivitas pengendalian internal agar seluruh aktivitas sesuai dengan prinsip otorisasi, pemisahan tugas, dan akses yang aman.
- Memverifikasi kepatuhan terhadap regulasi seperti PSAK (Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan), OJK (Otoritas Jasa Keuangan), DJP (Direktorat Jenderal Pajak), UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) jika berlaku.
- Mendeteksi indikasi fraud atau penyimpangan sejak dini untuk mencegah kerugian perusahaan.
- Mengukur efisiensi dan efektivitas proses bisnis guna mengurangi pemborosan sumber daya dan potensi bottleneck.
Tugas dan Tanggung Jawab Auditor Internal

Auditor internal berperan memastikan kegiatan perusahaan berjalan efisien, transparan, dan sesuai kebijakan yang berlaku. Melalui audit yang terencana, membantu manajemen menjaga kontrol dan memperbaiki kinerja organisasi.
- Menyusun rencana audit internal berdasarkan area berisiko tinggi.
- Melakukan pemeriksaan atas sistem, prosedur, dan laporan keuangan perusahaan.
- Mengevaluasi efektivitas pengendalian internal serta manajemen risiko.
- Memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan kebijakan perusahaan.
- Menyusun laporan hasil audit dan memberikan rekomendasi perbaikan.
- Menjaga independensi, objektivitas, dan kerahasiaan seluruh informasi audit.
Cara Membuat Laporan Audit Internal
Membuat laporan audit internal yang efektif memerlukan ketelitian, objektivitas, dan kemampuan komunikasi yang baik untuk memastikan laporan akurat. Dengan mengikuti alur kerja yang terstruktur, tim audit dapat menghasilkan laporan yang memberikan nilai maksimal bagi perusahaan.
1. Perencanaan audit dan penyusunan kerangka laporan
Langkah pertama adalah merencanakan audit secara matang dengan mendefinisikan tujuan, ruang lingkup, dan kriteria yang akan digunakan. Pada tahap ini, auditor juga harus menyusun kerangka atau outline awal laporan untuk memandu proses pengumpulan bukti agar tetap fokus dan relevan.
2. Pengumpulan dan analisis bukti audit di lapangan (Fieldwork)
Tahap ini melibatkan eksekusi rencana audit, di mana tim auditor secara aktif mengumpulkan bukti melalui berbagai teknik, seperti wawancara, observasi, pengujian dokumen, dan analisis data. Setiap bukti yang dikumpulkan harus relevan, andal, dan cukup untuk mendukung temuan audit nantinya.
3. Penyusunan draf laporan berdasarkan temuan
Pada tahap ini, setiap temuan disusun dalam draf sistematis sesuai struktur yang telah ditetapkan (kriteria, kondisi, penyebab, dampak). Bahasa yang digunakan harus jelas, ringkas, dan objektif agar mudah dipahami oleh pembaca non-teknis. Draf awal ini menjadi dasar untuk diskusi lebih lanjut dan validasi.
4. Diskusi dan validasi temuan dengan auditee (pihak yang diaudit)
Diskusikan draf temuan dengan manajemen dari departemen yang diaudit (auditee). Sesi ini disebut sebagai exit meeting, bertujuan untuk memvalidasi fakta, memastikan tidak ada kesalahpahaman, dan memberikan kesempatan bagi auditee untuk memberikan konteks atau informasi tambahan.
5. Finalisasi, penerbitan, dan distribusi laporan
Setelah mendapatkan masukan dan tanggapan dari auditee, tim audit melakukan revisi akhir untuk memfinalisasi laporan. Laporan final kemudian diterbitkan dan didistribusikan kepada para pemangku kepentingan yang relevan, seperti dewan direksi, komite audit, dan manajemen senior, sesuai dengan protokol distribusi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Contoh Laporan Audit Internal
Laporan audit internal ini disusun untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai efektivitas pengendalian internal atas manajemen persediaan di Gudang. Melalui hasil evaluasi dan temuan yang diperoleh, laporan ini bertujuan membantu manajemen dalam mengidentifikasi area yang perlu perbaikan, memperkuat tata kelola, serta memastikan proses pengelolaan stok berjalan secara akurat.
Berikut adalah contoh template laporan audit internal yang dapat Anda gunakan sebagai panduan.

Optimalkan Proses Audit dengan Sistem Akuntansi Total

Total hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan proses audit yang kompleks melalui sistem akuntansi terintegrasi yang dirancang untuk memberikan visibilitas dan kontrol penuh. Dengan software akuntansi Total, tim audit dapat mengakses data keuangan dan operasional secara terpusat dan real-time.
Sistem ini mengotomatiskan rekonsiliasi, menghasilkan laporan mendalam, dan menyediakan jejak audit yang lengkap untuk setiap transaksi. Hal ini memungkinkan auditor untuk beralih dari pekerjaan manual yang memakan waktu ke analisis strategis yang memberikan nilai tambah bagi perusahaan.
Integrasi penuh dengan modul lain seperti inventaris, pembelian, dan penjualan memastikan bahwa auditor mendapatkan gambaran 360 derajat dari operasional perusahaan.
Fitur unggulan software akuntansi Total untuk audit internal:
- Financial Statement Generation: Otomatisasi pembuatan laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, dan arus kas yang akurat, mempercepat proses verifikasi data oleh auditor.
- Audit Trail and Data Centralization: Menyediakan jejak audit yang lengkap untuk setiap transaksi dan mengumpulkan semua data dalam satu platform, memudahkan pelacakan dan analisis.
- Bank Integration and Auto Reconciliation: Integrasi langsung dengan rekening bank untuk rekonsiliasi otomatis, mengurangi risiko kesalahan manual dan mempercepat proses pemeriksaan kas.
- Budget and Expense Management: Memfasilitasi pemantauan anggaran secara real-time, memungkinkan auditor untuk dengan cepat mengevaluasi kepatuhan pengeluaran terhadap anggaran yang ditetapkan.
- Multi-Level Analytical Reporting: Menyediakan laporan analitik mendalam yang dapat disesuaikan, memungkinkan auditor untuk melakukan investigasi dan analisis data yang lebih spesifik sesuai kebutuhan.
Transformasikan dan dapatkan visibilitas data yang tak tertandingi dan efisiensi proses yang optimal. Untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda secara nyata, jangan ragu untuk mencoba demo gratisnya sekarang juga!
Kesimpulan
Laporan audit internal adalah komponen krusial dalam ekosistem tata kelola perusahaan yang sehat. Dengan struktur yang tepat, analisis yang tajam, dan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti, laporan ini bertransformasi menjadi perbaikan operasional, mitigasi risiko, dan peningkatan efisiensi dengan memberikan pandangan objektif berbasis bukti.
Dengan memanfaatkan teknologi seperti software akuntansi Total ERP dapat semakin memperkuat fungsi laporan internal tersebut. Total ERP menawarkan integrasi rekonsiliasi bank otomatis, pelaporan real-time, analisis keuangan tingkat lanjut, serta pembuatan faktur dan pelaporan pajak yang sudah sesuai standar regulasi Indonesia.
Dengan demikian, laporan audit internal yang dipadukan dengan sistem akuntansi yang tepat akan memudahkan manajemen dalam mengambil keputusan berbasis data dan memperkuat tata kelola organisasi secara menyeluruh.
Pertanyaan tentang Laporan Audit Internal
Audit internal mencakup evaluasi efektivitas pengendalian internal, kepatuhan terhadap kebijakan dan regulasi, keandalan laporan keuangan, efisiensi operasional, serta pengelolaan risiko di seluruh proses bisnis perusahaan.
5C dalam pelaporan audit internal terdiri dari Condition (kondisi), Criteria (kriteria), Cause (penyebab), Consequence (dampak), dan Corrective Action (tindakan perbaikan).
Tujuh elemen laporan audit meliputi: (1) Halaman judul, (2) Ringkasan eksekutif, (3) Latar belakang dan tujuan, (4) Ruang lingkup dan metodologi, (5) Hasil dan temuan audit, (6) Rekomendasi dan tindak lanjut, serta (7) Lampiran pendukung.














