Sebagai seorang pebisnis, Anda pasti mengenal konsep ini: Semakin Anda mengenal partner bisnis, maka Anda akan semakin yakin untuk bekerja sama membangun usaha bersamanya. Konsep yang sama juga berlaku untuk arsitektur ERP.
Bagi Anda yang akan atau sudah mengimplementasikan aplikasi ERP, mengetahui komponen, jenis, dan arsitektur ERP itu sendiri menjadi hal yang tidak bisa dihindari. Anda perlu tahu ‘siapa partner bisnis‘ Anda saat ini agar bisnis Anda berkembang dengan maksimal.
Untuk itu, mari bersama-sama mengenal lebih jauh mengenai apa itu arsitektur ERP, komponen, dan tingkatan yang menyertainya dalam artikel berikut ini.
Apa itu Arsitektur ERP?
Arsitektur ERP adalah cara sistem menata modul, alur data, dan integrasi ERP mencakup antarmuka, logika bisnis, dan basis data. Sistematika ini berjalan agar proses lintas departemen berjalan serempak, aman, dan skalabel.
Untuk mempermudah pemahaman Anda, mari kita bayangkan seperti ini: Arsitektur ERP itu seperti pusat komando yang menyatukan akuntansi, persediaan, dan HR agar mereka bekerja serempak.
Hasil akhirnya, semua data bertemu di satu tempat yang sama, alur kerja menjadi rapi, dan sistem ERP lebih skalabel dengan pertumbuhan bisnis Anda.
Manfaat Arsitektur ERP bagi Perusahaan
Sama hal nya seperti ERP consultant, arsitektur ERP menawarkan sejumlah manfaat penting bagi perusahaan, seperti:
1. Integrasi data yang efisien
Sistem ini memungkinkan aliran informasi yang lancar dan koordinasi yang lebih baik antar departemen. Maka dari itu, Anda dapat menghindari kesalahan pengolahan data ganda, mengurangi biaya dan waktu komunikasi antar departemen, serta meningkatkan efisiensi operasional.
2. Visibilitas bisnis yang lebih baik
Manfaat lainnya yaitu memberikan visibilitas dan transparansi yang tinggi terhadap semua proses bisnis. Manajemen dapat dengan mudah melacak informasi bisnis, pesanan pelanggan, status inventaris, produksi, dan performa keuangan real-time.
3. Efisiensi operasional yang meningkat
Dengan integrasi data yang kuat, Anda dapat mengakses informasi dari berbagai departemen. Hal ini mengurangi kesalahan manusia, mempercepat aliran kerja, dan menghemat waktu serta juga sumber daya perusahaan.
Untuk merasakan ketiga manfaat penting ini, pastikan Anda memilih software ERP yang tepat. Berapakah kisaran harga implementasinya? Klik banner berikut untuk mendapat jawabannya.
Jenis-jenis Arsitektur ERP
Dalam arsitektur ERP, terdapat empat jenis model ERP yang dapat perusahaan pilih. Keempat jenis arsitektur ERP tersebut adalah:
1. 1-Tier
Pertama, 1-Tier menempatkan tampilan, proses, dan data dalam satu mesin sehingga semuanya berjalan di satu tempat.
Kelebihan:
- Implementasi cepat dan sederhana.
- Kontrol penuh di satu tempat.
- Cocok untuk tim kecil atau satu lokasi.
Keterbatasan:
- Sulit diskalakan saat bisnis tumbuh.
- Risiko bottleneck kinerja.
- Integrasi eksternal terbatas.
2. 2-Tier
2-Tier membagi sistem antara program ERP pusat dan ERP cabang sehingga pusat menjaga standar, sedangkan cabang menyesuaikan kebutuhan lokal.
Kelebihan:
- Fleksibel untuk multi-cabang dan kebutuhan lokal.
- Kustomisasi cabang tanpa mengganggu sistem pusat.
- Sinkronisasi data inti tetap terjaga.
Keterbatasan:
- Integrasi antar tier bisa kompleks.
- Konsistensi data perlu tata kelola ketat.
- Biaya integrasi dan pemeliharaan meningkat.
3. 3-Tier
Selanjutnya, 3-Tier memisahkan tampilan, logika bisnis, dan database di server berbeda sehingga performa dan keamanan lebih terjaga.
Kelebihan:
- Skalabilitas tinggi dan mudah menambah kapasitas.
- Keamanan lebih baik karena pemisahan lapisan.
- Performa stabil dengan pembagian beban.
Keterbatasan:
- Implementasi dan arsitektur lebih kompleks.
- Biaya infrastruktur dan lisensi lebih tinggi.
- Butuh tim IT yang kompeten.
4. Cloud-Based
Terakhir, Cloud-Based menjalankan ERP di pusat data vendor dan dapat Anda akses via internet sehingga Anda cukup login tanpa mengelola server sendiri.
Kelebihan:
- Biaya awal rendah dan pembayaran fleksibel.
- Pembaruan fitur dan patch otomatis.
- Akses kapan saja dari berbagai lokasi/perangkat.
Keterbatasan:
- Bergantung pada kualitas internet.
- Kustomisasi kadang terbatas oleh vendor.
- Isu kepatuhan dan lokasi data perlu diaudit.
Komponen Arsitektur ERP
Komponen-komponen utama dalam arsitektur ERP terdiri dari empat elemen, yaitu:
1. Komponen informasi
Lapisan informasi adalah inti dari arsitektur ERP, yang mencakup database sentral yang menyimpan semua data bisnis perusahaan. Selain itu, database ini berfungsi sebagai sumber data utama yang dapat terakses oleh berbagai modul fungsional dalam sistem ERP.
2. Lapisan fungsional
Lapisan fungsional berisi modul-modul operasional, seperti keuangan, sumber daya manusia, manufaktur, persediaan, penjualan, dan pemasaran. Setiap modul ini memiliki fitur dan fungsionalitas khusus sesuai dengan kebutuhan departemen terkait.
3. Lapisan infrastruktur
Lapisan infrastruktur melibatkan komponen-komponen teknis yang perusahaan perlukan agar dapat menjalankan sistem ERP, seperti server, jaringan, perangkat keras, dan perangkat lunak pendukung. Oleh karena itu, infrastruktur yang baik dan handal sangat penting agar dapat memastikan kinerja yang optimal dan aksesibilitas sistem ERP.
4. Lapisan komunikasi
Lapisan komunikasi melibatkan antarmuka pengguna dan integrasi dengan sistem eksternal. Antarmuka pengguna menyediakan akses dan interaksi antara pengguna dengan modul ERP sehingga memungkinkan mereka untuk mengelola data dan melaksanakan tugas-tugas yang relevan.
Pastikan Kemudahan Manajemen Bisnis Ansda dengan Arsitektur Sistem ERP Total yang Komprehensif
Aplikasi Total ERP adalah salah satu program erp terbaik di Indonesia yang mengoptimalkan proses bisnis suatu perusahaan. Software ini memilki berbagai macam modul bisnis, termasuk manajemen keuangan, persediaan, produksi, manajemen proyek, dan SDM.
Keunggulan dari Total ERP terletak pada kemudahan implementasi dan integrasinya dengan berbagai aplikasi lain. ERP aplikasi ini dilengkapi dengan fitur analitik dan pelaporan berdasarkan data yang akurat secara real-time.
Berikut adalah fitur utama yang dimiliki Total ERP:
- Manajemen Alat dan Inventaris: Lacak ketersediaan dan status alat secara real-time.
- Penjadwalan Perawatan Otomatis: Hindari kerusakan dengan sistem pengingat servis berkala.
- Manajemen Penyewaan dan Kontrak: Atur durasi sewa, tarif, dan status kontrak dengan mudah.
- Pelaporan Keuangan dan Operasional: Akses laporan harian, mingguan, hingga bulanan secara instan.
- Integrasi Multi Divisi: Hubungkan tim lapangan, administrasi, dan keuangan dalam satu sistem terpadu.
Selain itu, ERP software Total memiliki beberapa modul, antara lain:
- Akuntansi: Mengelola seluruh aktivitas keuangan secara akurat, mulai dari pencatatan transaksi, penganggaran, hingga pelaporan.
- Manajemen Inventaris: Memantau stok barang secara real-time dengan pelacakan otomatis untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok.
- Purchasing/procurement: Mengoptimalkan proses pengadaan dari pemilihan pemasok, pembuatan PO, hingga penerimaan barang.
- Human Resources Management (HRM): Mengelola data karyawan, penggajian, absensi, cuti, hingga evaluasi kinerja.
- Sales: Memantau proses penjualan end-to-end, mulai dari pencatatan order, pengelolaan pelanggan, hingga analisis laporan penjualan.
Kesimpulan
Arsitektur ERP menyediakan integrasi yang kuat antara berbagai sistem fungsional dalam perusahaan, memungkinkan aliran informasi yang lancar dan koordinasi yang lebih baik departemen-departemen. Ini mengurangi kesalahan pengolahan data, mengurangi biaya komunikasi antar departemen, dan meningkatkan efisiensi.
Total ERP adalah solusi yang dapat membantu perusahaan mengimplementasikan arsitektur ERP yang efektif dan berhasil. Coba demo gratisnya di sini!













