Sistem kerja roster adalah metode penjadwalan kerja yang digunakan perusahaan untuk mengatur jadwal karyawan. Sistem ini cocok untuk perusahaan yang memiliki operasional 24/7 dengan kebutuhan fleksibilitas waktu kerja yang tinggi.
Metode sistem ini dapat membuat jadwal kerja, cuti, dan lembur. Dengan menggunakan sistem ini, perusahaan akan dengan mudah memantau pekerja yang akan mengisi shift kerja pada suatu periode.
Oleh karena itu, bagi industri konstruksi, pertambangan, dan lainnya membutuhkan sistem roster kerja sebagai acuan jam kerja secara berkala dengan struktur yang terorganisir. Perusahaan dapat mencoba fitur sistem ini dengan satu klik banner demo gratis di bawah ini!
Apa itu Sistem Kerja Roster?
Sistem kerja roster adalah metode pengaturan jadwal karyawan dengan memastikan distribusi jam kerja produktif dan efisien. Sistem ini dapat mengatur jadwal shift kerja, libur, dan mekanisme cuti.
Dasar hukum untuk sistem roster kerja ada dalam Pasal 2 ayat (1) dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor Per-15/Men/VII/2005 tentang Waktu Kerja dan Istirahat pada Sektor Usaha Pertambangan Umum pada Daerah Operasi Tertentu (Permenakertrans No. Per-15/2005).
Dalam jangka waktu maksimum 10 minggu berturut-turut dengan 2 minggu istirahat. Pekerja diperbolehkan untuk bekerja hingga 12 jam per hari, dengan pengecualian waktu istirahat selama 1 jam. Aturan ini sesuai dengan Pasal 2 ayat (2) dari Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per-15/2005.
Jenis-Jenis Sistem Roster Kerja di Tambang
Sistem kerja roster adalah sistem yang umum digunakan di pertambangan. Setiap jenis sistem roster kerja memiliki kelebihan dan kelemahan tertentu, serta mempengaruhi keseimbangan antara kebutuhan operasional, kesehatan pekerja, dan kepuasan kerja. Berikut adalah beberapa jenis sistem kerja roster yang sering perusahaan terapkan:
1. Sistem roster kerja shift
Sistem ini melibatkan pembagian waktu kerja menjadi pagi, siang, dan malam, yang mungkin berlangsung selama 8 jam, 10 jam, atau 12 jam tergantung pada kebijakan perusahaan. Setelah periode kerja selesai, pekerja bergantian dengan pekerja dari shift berikutnya.
Keuntungan dari sistem ini adalah operasional tambang dapat berjalan secara terus-menerus, 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Hal ini memungkinkan pemanfaatan optimal dari peralatan dan sumber daya yang tersedia.
2. Rotasi system
Dalam sistem ini, pekerja bergantian bekerja dalam jadwal yang telah ada, biasanya berdasarkan periode waktu tertentu seperti mingguan atau bulanan. Pekerja akan mengalami perubahan shift, tugas, atau lokasi kerja sesuai dengan pola rotasi yang telah ada sebelumnya.
3. Sistem on-call
Sistem ini dikenal sebagai jaga siaga, di mana pekerja siap siaga diperlukan untuk merespon kebutuhan darurat atau situasi tak terduga yang mungkin terjadi di tambang. Dalam sistem on-call, pekerja bertugas untuk bersedia kerja di luar jadwal normal untuk menjawab panggilan darurat atau tugas tertentu.
Contoh situasi yang mungkin memerlukan pekerja yang berjaga adalah kegagalan peralatan yang mengganggu produksi dan keadaan darurat seperti kebakaran atau kecelakaan.
Fungsi Sistem Kerja Roster Tambang
Sistem kerja roster tambang berfungsi untuk mengatur jadwal kerja yang mendukung kelancaran operasional tambang. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menjaga kesinambungan operasional selama 24 jam tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan karyawan.
Berikut beberapa fungsi utama dari sistem kerja roster tambang:
1. Pengelolaan jadwal yang efisien
Aplikasi roster kerja akan menyediakan jadwal kerja karyawan secara terstruktur agar karyawan dapat dengan mudah melihat shift dan jam kerja. Hal ini akan membantu perusahaan dalam menghindari kekosongan dan kelebihan tenaga kerja. Misalnya, jika terdapat lonjakan permintaan pada periode tertentu, perusahaan dapat dengan cepat menambah jumlah karyawan atau mengatur lebih banyak shift kerja.
2. Pemenuhan kebutuhan operasional
Software kerja roster memungkinkan manajer dapat mempertimbangkan tingkat keahlian, pengalaman, atau persyaratan khusus dalam menempatkan karyawan pada posisi yang tepat. Sehingga, perusahaan dapat memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab karyawan dapat terpenuhi dengan baik.
3. Meningkatkan produktivitas
Sistem kerja roster yang tepat dapat meningkatkan produktivitas karyawan secara efektif dan efisien. Hal ini karena karyawan memiliki pemahaman yang jelas tentang kapan mereka terperintahkan bekerja dan tugas yang harus terselesaikan. Oleh karena itu, dapat mengurangi kebingungan dan meningkatkan fokus serta efisiensi dalam pekerjaan.
Yuk, coba demo gratis software HRM Total dengan klik gambar di bawah ini!

Cara Menghitung Jam Kerja dengan Menggunakan Sistem Roster Tambang
Dalam industri pertambangan, sistem roster menjadi kunci utama untuk memastikan efisiensi operasional sekaligus menjaga keseimbangan kerja-karyawan. Untuk menghitung jam kerja berdasarkan roster, perlu pemahaman struktur rotasi dan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku.
Langkah-langkah Menghitung Jam Kerja dengan Sistem Roster:
1. Tentukan pola roster
Misalnya, jika menggunakan sistem 4:2 (4 minggu kerja, 2 minggu libur), maka karyawan akan bekerja selama 4 minggu penuh sebelum mendapatkan 2 minggu cuti.
2. Hitung jumlah hari kerja dalam satu siklus hari kerja
3. Hitung jam kerja harian sesuai ketentuan umum
Standar jam kerja di Indonesia adalah 8 jam per hari untuk 5 hari kerja, atau 7 jam per hari untuk 6 hari kerja. Dalam sektor pertambangan, penyesuaian dapat dilakukan sesuai dengan izin dari instansi ketenagakerjaan.
4. Rumus menghitung total jam kerja dalam satu siklus
Rumus:
Contoh: Jika karyawan bekerja 12 jam per hari (karena banyak tambang menerapkan shift panjang)
Perhitungkan Waktu Istirahat dan Cuti Biasanya, waktu istirahat sudah diperhitungkan dalam jam kerja harian. Pastikan cuti dalam sistem roster dihitung secara terpisah dan tidak mengurangi total jam kerja efektif.
Cara Menerapkan Sistem Roster Kerja Tambang
Beberapa faktor penting yang perlu perusahaan perhatikan adalah sebagai berikut:
1. Analisis kebutuhan
Perusahaan perlu mempertimbangkan dan mengidentifikasi berbagai sistem operasional dari seluruh divisi agar strategi implementasi roster kerja tambang bisa berjalan secara efektif dan efisien. Setelah analisis, roster kerja akan lebih terstruktur dan optimal.
2. Perhatikan keterlibatan pekerja
Perusahaan perlu melibatkan karyawan untuk mempertimbangkan jadwal kerja, termasuk cuti dan jam kerja. Saran dari karyawan akan meningkatkan tanggung jawab atas pekerjaan dan mengurangi absen kerja. Karyawan akan memiliki kontrol lebih besar terhadap jadwal kerja yang sudah disesuaikan dengan persetujuan regulasi perusahaan.
3. Perhatikan keamanan dan kesehatan
Jadwal kerja perlu memastikan pekerja tidak mengalami kelelahan yang berlebihan dan memiliki waktu istirahat yang cukup untuk shift kerja. Pekerjaan di tambang memiliki risiko tinggi, rotasi shift akan menghindari kejenuhan dan meminimalkan risiko kecelakaan.
4. Sesuaikan kebijakan ketenagakerjaan dan regulasi
Perusahaan tambang harus melibatkan kebijakan ketenagakerjaan dan regulasi yang berlaku terkait perancangan sistem roster kerja. Sistem manajemen jadwal kerja akan berjalan lebih baik dengan penyesuaian sistem yang fleksibel.
Software HRM Total untuk Manajemen Sistem Roster Kerja di Tambang
Software HRM Total adalah sistem khusus untuk mempermudah pengelolaan sistem roster kerja di industri pertambangan. Dalam konteks roster kerja di tambang, aplikasi roster ini juga dapat memberikan berbagai manfaat yang signifikan.
Berikut adalah fitur-fitur andalan dari Software HRM Total:
- Penjadwalan otomatis: Dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti jumlah pekerja, kebutuhan operasional, persyaratan keamanan, dan juga regulasi ketenagakerjaan, fitur ini dapat menyusun jadwal kerja yang efisien dan akurat.
- Pemeriksaan wajah dan GPS palsu: Proses absensi karyawan dengan fitur pemindaian wajah dan pelacakan GPS yang akurat untuk memastikan absensi yang lebih kredibel.
- Monitoring KPI in real-time: Membantu untuk memantau produktivitas karyawan lebih mudah dengan sistem evaluasi performa dan KPI yang akurat dan obyektif.
Selain itu software HRM Total ini dapat di integrasikan dengan software pertambangan ataupun software manajemen aset untuk mendukung proses segala proses pada industri pertambangan.
Ketahui rincian biaya implementasi aplikasi HRM Total dengan klik gambar di bawah ini!
FAQ Sistem Roster Kerja di Tambang
Sistem kerja roster adalah metode penjadwalan kerja yang digunakan oleh berbagai perusahaan untuk mengatur shift jam kerja karyawan secara efisien dan produktif.
Sistem roster kerja 10/2 adalah pola kerja dimana karyawan akan bekerja selama 10 minggu berturut-turut, kemudian mendapatkan libur selama 2 minggu.
Roster kerja adalah daftar kehadiran karyawan berdasarkan ketersediaan jadwal hari dan jam kerja. Daftar ini menyediakan jadwal jam kerja dan shift karyawan secara struktural.
Roster kerja 8/2 merupakan pola kerja karyawan yang akan bekerja 8 minggu berturut-turut, kemudian mendapatkan sesi libur atau cuti selama 2 minggu.