Banyak proyek konstruksi menghadapi risiko pembengkakan biaya dan ketidaktepatan anggaran karena kurangnya perencanaan yang terukur. Salah satu penyebab utama masalah ini adalah ketiadaan dokumen pengendali biaya yang sistematis.
BOQ (Bill of Quantity) menjadi solusi untuk mengatasi tantangan tersebut dengan merinci setiap item pekerjaan, jumlah, dan biaya yang dibutuhkan. Dokumen ini membantu memastikan transparansi, akurasi perhitungan, serta efisiensi dalam pengelolaan proyek konstruksi.
Untuk mempermudah penyusunan BOQ, kini banyak perusahaan memanfaatkan software konstruksi yang dapat menghitung dan memantau biaya secara otomatis. Artikel berikut akan membahas pengertian BOQ, formatnya, serta contoh penerapannya dalam proyek konstruksi modern.
Key Takeaways
BOQ adalah dokumen konstruksi yang merinci item pekerjaan, kuantitas, dan biaya untuk memastikan proses penganggaran serta penawaran proyek berlangsung akurat dan transparan.
BOQ berfungsi sebagai alat pengukuran dan penawaran proyek, sedangkan RAB digunakan untuk perencanaan anggaran keseluruhan dan analisis kelayakan proyek.
Dengan dukungan software konstruksi dari Total, pembuatan dan pengelolaan BOQ menjadi lebih efisien, akurat, dan transparan, memastikan proyek berjalan sesuai anggaran serta waktu yang ditargetkan.
Apa itu BOQ?
BOQ, atau Bill of Quantities, adalah dokumen yang merinci semua item pekerjaan yang harus dilakukan dalam proyek konstruksi. BOQ mencakup deskripsi detail dari pekerjaan yang akan dilakukan, jumlah masing-masing item, dan biaya yang terkait.
BOQ biasanya disusun oleh seorang Quantity Surveyor atau ahli estimasi biaya konstruksi, yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa semua aspek pekerjaan teridentifikasi dan dihitung dengan akurat.
Dokumen ini kemudian digunakan oleh kontraktor untuk menghitung penawaran harga mereka, dan oleh pemilik proyek untuk mengevaluasi dan membandingkan penawaran yang diterima.
Dengan adanya dokumen ini, proses penawaran menjadi lebih transparan dan terstruktur. Program kontraktor dapat menyiapkan penawaran yang lebih akurat, sementara pemilik proyek dapat lebih mudah membandingkan dan mengevaluasi penawaran yang diterima.
Tujuan dan Manfaat BOQ

Bill of Quantities (BOQ) memiliki beberapa tujuan utama yang menjadikannya elemen vital dalam proyek konstruksi. Berikut ini adalah beberapa tujuan pentingnya:
1. Menghasilkan penawaran yang akurat
Salah satu tujuan utamanya adalah membantu kontraktor dalam menyusun penawaran harga yang akurat dan kompetitif. Dengan memberikan deskripsi rinci dan kuantitas yang tepat untuk setiap item pekerjaan, BOQ memungkinkan kontraktor untuk menghitung biaya yang dibutuhkan secara lebih presisi.
2. Memfasilitasi evaluasi penawaran
Dengan berpegang pada format RKS proyek yang terstruktur, BOQ memungkinkan pemilik proyek untuk membandingkan penawaran dari berbagai kontraktor secara objektif.
3. Mengendalikan biaya proyek
BOQ memberikan gambaran yang jelas tentang biaya yang dianggarkan dan biaya aktual, sehingga setiap deviasi atau perubahan dapat diidentifikasi dan dikelola dengan cepat. Hal ini membantu dalam menjaga proyek tetap sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
4. Menjamin transparansi dan akuntabilitas
BOQ mempromosikan transparansi dan akuntabilitas dalam proyek konstruksi. Dokumen ini mencatat semua item pekerjaan beserta biayanya, sehingga semua pihak yang terlibat memiliki pemahaman yang sama mengenai ruang lingkup dan biaya proyek.
Dokumen ini harus mencakup estimasi biaya yang akurat untuk fase provisional handover, memastikan bahwa semua item yang diserahkan sementara telah teridentifikasi dan dinilai dengan tepat
5. Memfasilitasi perencanaan dan pengelolaan proyek
Tujuan lainnya adalah untuk memfasilitasi perencanaan dan pengelolaan proyek konstruksi. Dengan rincian yang jelas mengenai pekerjaan yang harus dilakukan dan biayanya, data ini membantu dalam menyusun jadwal kerja, mengalokasikan sumber daya, dan mengkoordinasikan berbagai aktivitas dalam proyek.
Integrasi BOQ ke dalam aplikasi RAB bangunan, tim proyek dapat dengan mudah memperbarui anggaran dan memantau perubahan biaya secara real-time, memastikan transparansi dan kontrol yang lebih baik.
Perbedaan BOQ dan RAB
Bill of Quantities (BOQ) dan Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah dua dokumen penting dalam proyek konstruksi, namun memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal tujuan, format, dan penggunaan. Berikut ini adalah perbedaan utamanya:
1. Tujuan dan fungsi
BOQ disusun untuk memberikan deskripsi rinci dari semua item pekerjaan yang harus dilakukan dalam proyek konstruksi, termasuk kuantitas dan harga satuan masing-masing. Tujuan utamanya adalah untuk memfasilitasi pengukuran, penawaran, dan kontrol biaya proyek.
dokumen ini digunakan oleh kontraktor untuk menghitung penawaran harga dan oleh pemilik proyek untuk mengevaluasi penawaran. Sementara itu, RAB disusun untuk memberikan perkiraan total biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
2. Format dan struktur
BOQ memiliki format yang terstruktur dan standar, yang mencakup deskripsi pekerjaan, kuantitas, harga satuan, dan total biaya untuk setiap item pekerjaan. Dokumen ini disusun secara rinci, dengan setiap elemen pekerjaan dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, seperti pekerjaan pondasi, struktur, dan finishing.
Di sisi lain, RAB biasanya disusun dalam format yang lebih sederhana, dengan rincian biaya yang dibagi berdasarkan kategori utama, seperti biaya material, biaya tenaga kerja, dan biaya peralatan.
3. Penggunaan dalam tahap proyek
BOQ digunakan pada tahap awal proyek, terutama dalam proses penawaran dan pengadaan. Dokumen ini membantu kontraktor dalam menyusun penawaran harga yang akurat dan membantu pemilik proyek dalam mengevaluasi penawaran yang diterima.
RAB, di sisi lain, digunakan lebih luas dalam tahap perencanaan dan pengambilan keputusan keuangan. RAB membantu pemilik proyek dalam menentukan anggaran awal dan mengevaluasi kelayakan finansial proyek sebelum proyek dimulai.
Berikut tabel perbandingan antara BOQ dan RAB berdasarkan tujuan, format, dan penggunaannya dalam proyek konstruksi untuk mempermudah Anda dalam memahami keduanya:
| Aspek Perbandingan | BOQ (Bill of Quantities) | RAB (Rencana Anggaran Biaya) |
| Tujuan dan Fungsi | Menyediakan deskripsi rinci item pekerjaan beserta kuantitas dan harga satuan untuk memfasilitasi pengukuran, penawaran, dan kontrol biaya proyek. | Memberikan perkiraan total biaya proyek untuk mendukung perencanaan anggaran dan analisis kelayakan finansial. |
| Format dan Struktur | Disusun secara detail dan terstandar, mencakup deskripsi pekerjaan, volume, harga satuan, dan total biaya tiap item. | Formatnya lebih sederhana, dengan pembagian berdasarkan kategori utama seperti material, tenaga kerja, dan peralatan. |
| Tahap Penggunaan | Digunakan pada tahap awal proyek, terutama dalam proses tender dan pengadaan untuk membantu kontraktor membuat penawaran harga akurat. | Digunakan dalam tahap perencanaan dan pengambilan keputusan keuangan sebelum proyek dimulai. |
| Pengguna Utama | Kontraktor, konsultan QS, dan pemilik proyek dalam tahap evaluasi penawaran. | Pemilik proyek, manajer keuangan, dan pihak perencana dalam menetapkan anggaran proyek. |
| Manfaat Utama | Meningkatkan transparansi, akurasi penawaran, dan efisiensi pengendalian biaya proyek. | Memberikan gambaran total kebutuhan dana dan membantu evaluasi kelayakan proyek. |
Format untuk BOQ Proyek
Berikut adalah komponen utama yang harus ada dalam format bill of quantity proyek:
1. Judul dan informasi proyek
Bagian pertamanya adalah judul yang mencakup nama proyek, lokasi, dan nomor kontrak. Informasi ini membantu mengidentifikasi dokumen dan mengaitkannya dengan proyek tertentu.
Biasanya, judul ini diikuti oleh tanggal pembuatan dokumen dan informasi tentang pihak yang menyusunnya, seperti Quantity Surveyor atau konsultan proyek.
2. Daftar isi
Daftar isi adalah bagian penting dari BOQ, terutama untuk proyek yang besar dan kompleks. Ini memberikan panduan bagi pembaca untuk menemukan bagian-bagian tertentu dari dokumen dengan mudah. Daftar isi mencakup semua bagian utama dan subbagian dari dokumen ini, dengan nomor halaman yang terkait.
3. Deskripsi pekerjaan
Setiap item pekerjaan yang harus dilakukan dalam proyek dicantumkan di sini, dengan deskripsi yang rinci. Deskripsi ini harus mencakup spesifikasi teknis, metode konstruksi, dan standar kualitas yang harus dipenuhi.
Tujuannya adalah untuk memberikan pemahaman yang jelas dan detail tentang setiap pekerjaan yang harus dilakukan.
4. Kuantitas pekerjaan
Setelah deskripsi pekerjaan, bill of quantities harus mencantumkan kuantitas untuk setiap item pekerjaan. Kuantitas ini dinyatakan dalam unit yang sesuai, seperti meter, meter persegi, kilogram, atau kubik meter.
Pengukuran yang akurat sangat penting untuk memastikan bahwa semua pekerjaan dihitung dengan benar dan anggaran yang terkait dengan kuantitas tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
5. Harga satuan dan total biaya
Harga satuan adalah biaya untuk setiap unit pekerjaan yang dijelaskan dalam dokumen ini. Bagian ini juga mencakup total biaya untuk setiap item pekerjaan, yang dihitung dengan mengalikan kuantitas dengan harga satuan.
Total biaya ini kemudian dijumlahkan untuk memberikan total keseluruhan biaya proyek. Bagian ini memberikan gambaran yang jelas tentang biaya yang terkait dengan setiap elemen pekerjaan dan membantu dalam proses penawaran dan pengendalian biaya.
6. Catatan dan asumsi
Bagian ini mencakup catatan dan asumsi yang mungkin penting untuk memahami bill of quantity. Misalnya, asumsi tentang kondisi site, ketersediaan material, atau kondisi cuaca yang dapat mempengaruhi pekerjaan.
Catatan ini memberikan konteks tambahan dan membantu dalam mengurangi potensi kesalahpahaman atau ketidaksesuaian selama pelaksanaan proyek.
7. Kesimpulan dan ringkasan
Bagian terakhir adalah kesimpulan dan ringkasan total biaya proyek. Ini memberikan gambaran keseluruhan tentang anggaran yang dibutuhkan dan meringkas informasi penting dari seluruh dokumen. Kesimpulan ini sering digunakan oleh pemilik proyek dan manajemen untuk pengambilan keputusan strategis dan evaluasi kelayakan proyek.
Dengan format yang terstruktur seperti ini, bill of quantity dapat berfungsi sebagai alat yang efektif untuk pengukuran, penawaran, dan pengendalian biaya dalam proyek konstruksi.
Contoh BOQ Proyek
Penggunaan BOQ memungkinkan pemilik proyek untuk mengantisipasi dan mengelola anggaran dengan lebih baik, meminimalkan risiko biaya yang tidak terduga, dan memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu.
Dengan dokumen ini, kontraktor juga dapat memberikan penawaran yang lebih akurat dan transparan, yang pada akhirnya membantu menciptakan kepercayaan antara semua pihak yang terlibat dalam proyek konstruksi.
Berikut ini adalah contoh BOQ proyek untuk pembangunan rumah tinggal dua lantai. Dalam dokumen ini mencakup berbagai jenis pekerjaan yang diperlukan, mulai dari pekerjaan pembersihan lahan hingga instalasi air bersih.

Contoh BOQ ini mencakup sembilan jenis pekerjaan utama dengan total biaya Rp256.800.000. Setiap item dirinci untuk memberikan gambaran yang jelas tentang pekerjaan yang harus dilakukan dan anggaran yang harus disiapkan.
Cara Membuat BOQ (Bill of Quantity)
Membuat BOQ (Bill of Quantity) merupakan langkah penting dalam memastikan perencanaan anggaran proyek berjalan akurat dan efisien.
Berikut langkah-langkah aktif yang dapat Anda lakukan untuk membuat BOQ:
- Kumpulkan data proyek dengan meninjau gambar kerja, spesifikasi teknis, dan ruang lingkup pekerjaan.
- Identifikasi setiap item pekerjaan yang akan dilaksanakan, mulai dari pekerjaan persiapan, struktur, hingga finishing.
- Hitung volume pekerjaan menggunakan satuan yang sesuai (m³, m², atau unit) berdasarkan gambar teknis proyek.
- Tentukan harga satuan material dan tenaga kerja dengan mengacu pada standar biaya terkini atau harga pasar.
- Susun tabel BOQ yang mencakup deskripsi pekerjaan, volume, satuan, harga satuan, dan total biaya per item.
- Review dan verifikasi BOQ bersama tim teknis atau konsultan untuk memastikan tidak ada item yang terlewat.
Efisiensikan Perhitungan BOQ Anda dengan Software Total
Software manajemen proyek konstruksi Total ERP adalah solusi lengkap yang dirancang untuk membantu kontraktor mengelola seluruh tahapan proyek berdasarkan Bill of Quantity (BOQ). Dengan sistem ini, setiap item pekerjaan, volume, dan harga satuan dalam BOQ dapat Anda pantau secara otomatis.
Aplikasi konstruksi Total ERP berbasis cloud, memudahkan tim proyek untuk mengakses dan memperbarui data secara real-time, mulai dari perencanaan biaya hingga kontrol material. Dengan pengawasan menyeluruh, kontraktor dapat meningkatkan akurasi estimasi, efisiensi operasional, dan pengendalian biaya di setiap tahap konstruksi.
Fitur utama:
- Budget S-Curve Management: Memantau alokasi dan realisasi anggaran proyek berdasarkan BOQ.
- S-Curve Plan vs Actual Cost: Membandingkan biaya rencana terhadap aktual secara visual dan terukur.
- Stock Opname: Memantau pemakaian material dan stok lapangan berdasarkan item BOQ.
- Tender Management: Mengelola tender dan proses penawaran secara transparan dan efisien.
- Variation Order Management: Mengatur perubahan volume dan harga pada item kontrak BOQ.
- Asset & Accounting Integration: Menghubungkan aset, biaya operasional, dan laporan keuangan proyek.
- Progressive Invoicing: Membuat tagihan berdasarkan progres fisik pekerjaan sesuai BOQ.
- Project Management: Mengelola tahapan proyek dari RAB, pelaksanaan, hingga serah terima.
- Employee Management: Memantau tenaga kerja, jam kerja, dan produktivitas lapangan.
Kesimpulan
Dengan adanya BOQ, pemilik proyek dan kontraktor dapat mengelola anggaran dengan lebih baik, meminimalkan risiko biaya yang tidak terduga, dan memastikan bahwa proyek selesai tepat waktu dan sesuai rencana.
Untuk memudahkan dan menyederhanakan manajemen konstruksi,, penggunaan software konstruksi dari Total modern dapat menjadi solusi yang efektif.
Dapatkan pengalaman langsung tentang bagaimana software ini dapat mengubah cara Anda mengelola proyek konstruksi, dan memastikan proyek Anda berjalan lancar dengan mencoba demo gratisnya sekarang.














